Orang-orang Sahrawi menginginkan otonomi khusus di bawah kedaulatan Kerajaan Maroko. Otonimi khusus ini dianggap sebagai jalan keluar yang paling realistis dan dapat diterima oleh semua pihak.
Hal itu disampaikan oleh ketua sebuah LSM yang berpusat di Kepulauan Kanari, Association des Entrepreneures du Sahara Marocain, Aicha Rahal.
Sebagai seorang Maroko, saya ingin menyampaikan hal ini kepada publik: kami ingin otonimi di bawah bendera Maroko," katanya kepada media online Canariasaldia, baru-baru ini.
Dia menambahkan, otonomi khusus pada prinsipnya merupakan bentuk penentian diri sendiri atau self-determination yang sejalan dengan resolusi PBB.
Rahal juga mengatakan bahwa proyek di kawasan itu, yang baru-baru ini diluncurkan oleh raja Muhammad VI, akan memberikan kesempatan kepada warga dunia untuk mengenal realita di Maroko dengan lebih baik lagi.
"Orang-orang Sahara adalah orang Maroko. Begitulah secara historis dan akan seperti itu selamanya," ujar Rahal lagi.