Politik Global

54 Senator AS Desak Obama Dukung Maroko

KOMENTAR
post image

Kebijakan Maroko menawarkan otonomi seluas-luasnya untuk Sahara Barat mengundang decak kagum. Cara yang ditemput Kerajaan Maroko dalam menghadapi tekanan Polisario yang ingin merebut wilayah Sahara Barat mendapat dukungan dari banyak pihak, termasuk dari Amerika Serikat. Tekanan Polisario, yang didukung Aljazair, dinilai banyak kalangan cukup mengkhawatirkan dan dapat menghambat stabilitas keamanan Afrika Utara.

Begitu antara lain disampaikan 54 anggota Senat Amerika Serikat dalam sepucuk surat yang mereka sampaikan ke Menteri Luar Negeri Hillary Rodham Clinton. Ke-54 Senator itu meminta agar pemerintah AS menyampaikan dukungan politik secara resmi untuk keutuhan Maroko.

Surat tersebut dikirimkan pekan lalu (17/3) dan ditandatangani oleh Senator dari kedua partai politik, Demokrat dan Republik. Adalah Senator Dianne Feinstein dan Senator Kit Bond, masing-masing Ketua dan Anggota Komite Intelijen Senat, yang mengirim surat itu kepada Hillary Clinton.

Dalam surat itu, mereka meminta pemerintah AS untuk menyampaikan dukungan yang kuat untuk mendorong perdamaian di kawasan itu berdasarkan proposal "otonomi yang luas bagi Sahara Barat di bawah Kerajaan Maroko". Selain itu, Senat pun juga menyampaikan kekhawatiran mereka atas ancaman terhadap stabilitas Afrika Utara yang dipicu oleh kelompok teroris yang belakangan kembali aktif.

Surat ini juga mempertegas bahwa sikap pemerintah AS terhadap konflik di Sahara Barat tidak berubah. Sejak Bill Clinton, George W. Bush dan kini Barack Obama, AS tetap mendorong perdamaian di Sahara Barat di bawah otonomi khusus yang ditawarkan Maroko.

Di antara penandatangan surat yang dikirimkan kepada Hillary Clinton itu adalah John McCain, Senator Partai Republik dari Arizona, yang juga merupakan mantan calon presiden AS dalam Pilpres 2008 lalu.

Hampir setahun lalu, pada April 2009, sebanyak 233 anggota House of Representative atau DPR AS, dari dua partai politik, sudah terlebih dahulu mengirimkan surat yang berisi desakan agar Presiden Obama memberikan dukungan terhadap proposal otonomi khusus Sahara Barat.

Mengapa kedua partai berkuasa di AS memperlihatan antusiasme yang begitu besar terhadap perdamaian di Sahara Barat?

Antusiasme itu didorong setelah Senat mengamati dengan cermat sebuah laporan yang dikeluarkan 31 Maret 2009 oleh sebuah panel yang dihadiri antara lain oleh, mantan Menlu Madeleine Albright, mantan Duta Besar Stuart Eizenstat, dan mantan Panglima Tertinggi Sekutu NATO Jenderal Wesley Clark. Panel tersebut menekankan agar "pemerintah AS harus bekerja serius dengan negara sahabat untuk memecah kebuntuan Sahara Barat" guna melindungi kepentingan keamanan Amerika dan memajukan perdamaian dan kemakmuran dunia.

Sementara itu, pada Januari 2010 Pusat Studi Internasional untuk Terorisme merinci bagaimana serangan Al-Qaeda dan kelompok teroris lainnya di Afrika Utara telah meningkat lebih dari 550 persen sejak peristiwa 9/11 di New York tahun 2001.

Foto Lainnya

Menlu Maroko dan Menlu Jepang Sepakat Perkuat Kemitraan

Sebelumnya

Pemimpin-pemimpin Spanyol Memuji Kemajuan Maroko

Berikutnya

Artikel Sahara