Pernyataan penarikan dukungan itu disampaikan di Rabat oleh Menteri Luar Negeri Guinea-Bissau, El Haj Dahaba, dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Maroko, Foreign minister, Taib Fassi Fihri.
"Guinea-Bissau mengakhiri pengakuannya kepada SADR," ujar El Haj kepada wartawan. Penarikan dukungan ini adalah modal besar bagi Maroko dalam pembicaraan damai dengan kelompok Polisario yang melahirkan SADR.
Dalam kesempatan itu, El Haj juga menyampaikan dukungan negaranya pada proposal damai yang ditawarkan pemerintah Maroko kepada Polisario.
"Maroko telah menyampaikan proposal otonomi khusus untuk Sahara Barat ke PBB, dan sebagai anggota PBB, Guinea-Bissau, akan memberikan dukungan kepada rencana penyelesaian konflik yang damai itu," ujarnya lagi.
Hal lain yang disampaikannya adalah keinginan Guinea-Bissau mempererat jalinan kerjasama ekonomi kedua negara. Hanya dengan demikian negara-negara Afrika dapat menghadapi berbagai kesulitan ekonomi.