Agensi Kerjasama Jepang Internasional (JICA) telah bekerja sama dengan lembaga penelitian perikanan Maroko guna memperdalam penelitian tentang segala hal yang berhubungan dengan kelautan.
Kedua organisasi tersebut telah menyiapkan dana segar sekitar Rp 95 milyar yang merupakan hasil patungan JICA (75 milyar) dan lembaga penelitian perikanan Maroko (21 milyar), guna membangun beberapa proyek pusat penelitian.
Hasilnya, pada Jumat (9/4) lalu di Casablanca, resmi dibuka, laboratorium yang khusus dibangun guna penelitian tentang sumber daya laut, kelautan dan perikanan, yang juga akan memantau kualitas dan keamanan lingkungan laut.
Laboraturium yang menelan biaya Rp 32 milyar ini, berdiri di atas area seluas 8.000 m2.
Fasilitas yang disediadakan antara lain, 15 laboratorium ilmiah terbaru, yang dapat mengumpulkan sekitar seratus ahli peneliti perikanan.
Pada acara pembukaan yang dipimpin oleh Raja Muhammad VI ini, enam buku karya ilmiah yang ditulis lembaga tersebut pun diserahkan kepada sang Raja.
Kedua organisasi tersebut telah menyiapkan dana segar sekitar Rp 95 milyar yang merupakan hasil patungan JICA (75 milyar) dan lembaga penelitian perikanan Maroko (21 milyar), guna membangun beberapa proyek pusat penelitian.
Hasilnya, pada Jumat (9/4) lalu di Casablanca, resmi dibuka, laboratorium yang khusus dibangun guna penelitian tentang sumber daya laut, kelautan dan perikanan, yang juga akan memantau kualitas dan keamanan lingkungan laut.
Laboraturium yang menelan biaya Rp 32 milyar ini, berdiri di atas area seluas 8.000 m2.
Fasilitas yang disediadakan antara lain, 15 laboratorium ilmiah terbaru, yang dapat mengumpulkan sekitar seratus ahli peneliti perikanan.
Pada acara pembukaan yang dipimpin oleh Raja Muhammad VI ini, enam buku karya ilmiah yang ditulis lembaga tersebut pun diserahkan kepada sang Raja.
