Guna mendukung rencana otonomi Maroko yang berupaya untuk menyelesaikan permasalahan Sahara, Maroko-Senegal mendirikan sebuah komite kerjasama yang diresmikan di kota Dakar pada hari Sabtu (10/4).

Komite ini nantinya bertujuan untuk mendukung dan mempromosikan proyek otonomi Maroko guna menyelesaikan konflik buatan yang melanda Sahara.

Saat ini, komite kerjasama Maroko-Senegal akan dipimpin oleh direktur Pusat Studi dan Riset Strategis Maroko (CMERS), Tlaty Tarik, sementara komite dewan, nantinya akan diisi oleh dua orang berasal dari Maroko dan lima dari Senegal.

Komite yang berbasis di kota Dakar ini diresmikan di sela-sela konferensi tentang "proyek otonomi di Sahara Maroko: pemerintahan teritorial" yang diselenggarakan oleh Asosiasi perempuan Maroko di Senegal (LASA) dan bekerjasama dengan CMERS.

Peserta konferensi meminta Aljazair untuk membuka kembali perbatasan dengan Maroko, dan mencatat bahwa situasi saat ini memperlemah kerjasama regional dan integrasi kedua bangsa.

Mereka juga meminta Aljazair untuk menghormati kewajiban internasionalnya dan memungkinkan UNHCR untuk mengambil sensus dari penduduk Sahara yang berada di kamp Tindouf.