Sebuah gerakan anti-Polisario dibentuk di kamp Tindouf, sebelah barat daya Aljazair, dengan nama Gerakan Reformasi dan Keadilan.

Gerakan oposisi ini memusatkan perhatian pada kebuntuan politik dan diplomatik yang dilakukan para pemimpin Polisario, yang berakibat, menderitanya para penduduk selama lebih dari sepertiga abad.

Komitmen Gerakan Reformasi dan Keadilan adalah untuk mengekspresikan pandangan, kebutuhan dan aspirasi para penduduk kamp Tindouf, dan membongkar topeng asli kejahatan pemimpin Polisario.

Gerakan Reformasi dan Keadilan pun menyoroti kondisi kehidupan para penduduk yang secara paksa ditahan di kamp-kamp, karena harus menanggung beban korupsi dan kebijakan represif yang dipaksakan oleh para pemimpin Polisario.

Guna mengatasi kediktatoran Polisario, gerakan ini menegaskan, akan mengerahkan segala cara yang sah untuk membela kepentingan penduduk di kamp.

Karena menurut mereka, para pemimpin Polisario hanya memperhatikan dan melayani kepentingan anggota mereka yang korup. Bahkan, sebagian besar penduduk di kamp-kamp menolak pandangan dan kebijakan dari para pemimpin separatis tersebut.

Terakhir, gerakan ini meminta masyarakat internasional untuk melihat dan membantu pendududuk kamp Tindouf dalam mengatasi aksi Polisario dan sekutunya.