Maroko adalah panutan dalam hal pelaksanaan pendidikan yang berkualitas di wilayah MENA, demikian pernyataan Penasihat Pendidikan Unicef untuk wilayah Timur Tengah, Malak Zaalouk, yang dilansir MAP.
Zaalouk membuat pernyataan tersebut dalam laporannya mengenai reformasi dan inovasi di sistem edukasi Maroko saat pembukaan Pertemuan Ketiga Pendidikan Berkualitas di Wilayah MENA.
Laporan tersebut menekankan upaya Maroko dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Menurutnya Maroko telah menjadikan pendidikan sebagai kunci penting strategi perkembangan Kerajaan tersebut.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Bidang Pendidikan Dasar kementerian luar negeri Maroko, Latifa Labida, menegaskan jika reformasi pendidikan harus bergerak di bidang peningkatan kualitas pendidikan, penyediaan kesempatan yang luas untuk belajar, dan peningkatan kapasitas para pelajar.
Dengan menaruh faktor manusia di pusat sistem pendidikan, Maroko menapak selangkah ke depan mencapai target milenium, yaitu meraih pengembangan signifikan, dan membangun masyarakat yang demokatis dan modern, tambahnya.
Pihak berwenang Maroko menekankan funsi sekolah sebagaitempat untuk mempromosikan nilai-nilai hal asasi manusia dan berkewarganegaraan. Terbukti dengan adanya integrasi bahasa Amazigh di sekolah-sekolah negeri sejak 2003.
Pertemuan ini diselenggarakan oleh kantor UNICEF di wilayah MENA dan bekerja sama dengan kementerian pendidikan Maroko. Partisipan dan ahli-ahli dari negara-negara seperti Maroko, Aljazair, Tunisia, Mesir, Djibouti, Iran, Yordania, Libanon, dan Oman menghadiri pertemuan ini.
Dalam pertemuan ini, komedian sekaligus aktris asal Maroko, Hananne El-Fadili, ditunjuk jadi duta Maroko untuk UNICEF. [SMC]