Informasi terakhir yang diterima menyebutkan sebanyal 57 orang Sahara yang melarikan diri dari Tindouf baru-baru ini tiba di Laayoune, Provinsi Sahara.
Kelompok ini terdiri dari 32 wanita dan lima anak-anak. Mereka memasuki wilayah Maroko dari pos pemeriksaan di Guergarat, selatan Dakhla.
Dalam tahun ini sebanyak 1.312 orang Sahara melarikan diri dari Tindouf, yang lebih menyerupai penjara raksasa. Sejumlah laporan NGO internasional menyebutkan bahwa orang-orang Sahara yang berada di kamp itu lebih menyerupai tahanan politik karena dipaksa untuk tinggal. Penyiksaan juga merupaka modus yang biasa dilakukan Polisario untuk menekan penghuni kamp.
Laporan terakhir juga menyebutkan bahwa Polisario menggelapkan bantuan kemanusiaan yang dikirimkan sejumlah lembaga asing untuk pengungsi. Barang-barang yang dikirimkan sebagai bantuan dijual kembali ke sejumlah negara Afrika.
