Kehadiran tentara bayaran di tengah perlawanan rakyat Libya itu diberitakan kantor berita sejumlah negara, antara lain Spanyol dan Africa News Agency.
Diberitakan bahwa anggota Polisario mulai berdatangan ke Libya sejak hari Senin lalu (28/2). Informasi yang dikutip kantor berita Maroko, MAP, bahwa banyak dari tentara bayaran itu yang ditangap oleh kelompok oposisi.
Menurut ANA, sejak perlawanan dimulai, demonstran dari semua kota di Libya melaporkan bahwa mereka menghadapi tekanan dari tentara Libya, pasukan keamanan Libya, agen intelijen berbaju sipil, penembak jitu, dan tentara bayaran Afrika hitam. Kelompok terakhir ini disebut sebagai kelompok yang bertindak paling brutal dalam menghadapi demonstran.
Demonstran memiliki bukti kehadiran tentara bayaran ini berupa foto dan rekaman video. Sebagian dari video itu, masih menurut laporan ANA, memang memperlihatkan kelompok bersenjata yang terdiri dari orang-orang berkulit gelap. Sebagian dari mereka menggunakan seragam, sebagian lagi tidak.
Bukti paling kuat mengenai tentara bayaran ini diperoleh dari Banghazi and Al Bayda yang disebut demonstran sebagai kota yang dibebaskan. Ratusan orang sub Sahara Afrika tertangkap dan kini berada di dalam tahanan kelompok oposisi. Pihak Chad dan Nigeria telah membantah keterlibatan warganegaranya dalam krisis politik di Libya.