Politik Global

Hillary Clinton: Maroko Berada pada Jalan yang Tepat

KOMENTAR
post image
Wajah Maroko di satu sisi dan wajah negara-negara Arab di utara benua Afrika lainnya di sisi lain semakin kontras. Di saat para pemimpin di Aljazair, Tunisia, Libya dan Mesir dihumbalang angin revolusi, Raja Maroko malah mendapat berbagai pujian dari dalam dan luar negeri karena kemampuannya memperkokoh pondasi demokrasi di kerajaan berusia ratusan tahun itu.

Dalam sepekan terakhir ini Raja Muhammad VI panen pujian dari sejumlah tokoh dan pemimpin dunia. Sekjen PBB, Ban Ki-moon, misalnya memuji jalan reformasi Raja Muhammad VI dan amandemen konstitusi yang disampaikan awal Maret lalu. Ban Ki-moon berharap, keputusan politik Raja Muhammad VI ini dapat memberikan kontribusi positif kepada negara-negara lain di wilayah tersebut.

Harapan Ban Ki-moon itu disampaikan dalam jumpa pers bersama Menteri Luar Negeri Maroko, Taib Fassi Fihri, yang mengunjungi New York, hari Kamis lalu (24/3).

Sebelumnya, pujian dan harapan disampaikan Perdana Menteri Brazilia, Antonio de Aguiar Patriota, di Sao Paulo hari Selasa (22/3). Menurut Patriota, Raja Muhammad VI adalah seorang raja-pemimpin yang progresif, dan yang tak perlu diragukan lagi kedekatannya dengan rakyat Maroko.

Pada bagian lain, dia mengingatkan bahwa Brazil dan Maroko memiliki kesamaan natural yang tak dapat diubah sampai kapan pun. Keduanya merupakan negara yang berhadapan dengan Samudera Atlantik yang memisahkan mereka. Hubungan Maroko dan Brazil pun telah berlangsung begitu lama, sejak beratus-ratus tahun yang lalu.

Dari Paris, Prancis, dilaporkan bahwa reformasi yang diinisasi Raja Maroko dipandang positif oleh kalangan usahawan negeri mode itu. Hal itu disampaikan Laurence Parisot, direktur kelompok usaha MEDEF Prancis, hari Rabu (23/3).

Hal senada juga disampaikan Presiden Dewan Regional Champagne-Ardennes, Jean-Paul Bachy, yang menggarisbawahi dampak positif kebijakan regionalisasi yang dimulai Raja Muhammad VI bagi hubungan ekonomi kedua negara di masa depan. Begitu juga Ketua Persahabatan Parlemen Maroko-Prancis di Majelis Nasional, Jean Roatta, yang menyampaikan keyakinannya bahwa proses reformasi di Maroko akan semakin mantap.

Seperti tak mau ketinggalan, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton juga menyampaikan pujiannya. Dia berharap agar reformasi dan demokrasi di Maroko dapat menjadi model yang dapat dicontoh oleh negara-negara lain di kawasan itu.

“Apa yang dilakukan oleh Yang Mulia Raja Muhammad VI adalah reformasi ekonomi, reformasi sosial, reformasi politik secara bersamaan. Sementara di negara lain umumnya hanya pada satu arah saja,” ujar Clinton dalam jumpa pers bersama Menlu Maroko Taib Fassi Fihri.

Clinton juga mendukung penuh pembentukan Dewan Nasional HAM Maroko yang menurutnya sesuai dengan semangat reformasi menyeluruh yang diumumkan Raja Muhammad VI.

“Maroko berada pada jalan yang tepat untuk meraih perubahan demokratik. Pemerintah secara konsisten mengizinkan rakyat untuk mengekspresikan pendapat mereka secara terbuka dan damai,” ujar Clinton lagi.

Foto Lainnya

Menlu Maroko dan Menlu Jepang Sepakat Perkuat Kemitraan

Sebelumnya

Pemimpin-pemimpin Spanyol Memuji Kemajuan Maroko

Berikutnya

Artikel Sahara