Politik Global

Aljazair Mainkan Peran Ganda di Tengah Konflik Libya

KOMENTAR
post image
Peran ganda yang dimainkan Aljazair di tengah konflik Libya menjadi sorotan dunia internasional. Di satu sisi, Aljazair mengakui pemerintahan transisi yang dipimpin oleh kelompok oposisi, Dewan Transisi Nasional. Tetapi di sisi lain, Aljazair memberikan dukungan yang tidak sedikit untuk kubu Khadafy.

Keluarga Khadafy, yang terdiri dari istrinya Safia; dua anak lelaki, Mohammed and Hannibal; dan seorang putri Aisha berhasil melewati garis perbatasan kedua negara hanya beberapa hari sebelum pasukan oposisi merebut Tripoli. Aljazair memberikan perlindungan maksimal untuk orang-orang terdekat Khadafy itu.

Tindakan pemerintah Aljazair ini dikecam Dewan Transisi Nasional Libya sebagai tindakan agresi, sementara kubu opisisi di dalam negeri Aljazair menganggap tindakan itu sebagai bukti bahwa rezim Abdulaziz Bouteflika antidemokrasi.

Dalih Aljazair yang mengatakan bahwa perlindungan itu hanya sebatas bantuan kemanusiaan kelihatannya diragukan. Bukankah dunia internasional mencatat, bahwa sejak era 1980an, Aljazair dan Libya di bawah Khadafy memiliki sikap yang sama terhadap sejumlah isu di kawasan utara Afrika. Yang paling tampak di depan mata adalah dukungan kedua rezim untuk Polisario, kelompok separatis di Maroko. Polisario ditampung Aljazair di Tindouf, sebuah kamp di dekat perbatasan negara itu dengan Maroko. Adalah Khadafy pernah bertemu dengan pemimpin Polisario, Muhammad Abdelaziz di era 1970an. Hasil dari pertemuan itu: Khadafy memberikan bantuan keuangan dan latihan militer untuk kelompok Polisario.

Sementara kalangan berpendapat dukungan untuk Polisario itu adalah salah satu bagian dari strategi Aljazair dalam berkompetisi dengan Maroko. Di sisi lain, dukungan itu juga merupakan bagian integral dari hubungan baik Aljazair dengan rezim Khadafy sejak lama.

Di saat Khadafy digoyang kaum oposisi, dukungan untuk Polisario itu sangat bermanfaat. Pengungsi di Tindouf, menurut Anna Mahjar-Barducci seorang peneliti dari Hudson Institute, dikirim Aljazair untuk membantu Khadafy mempertahankan kekuasaannya.

Menurut situs berita berbahasa Prancis, geotribune.com, yang dikutip Anna Mahjar-Barducci, setidaknya 556 milisi Polisario kini berada dalam tahanan Dewan Transisi Nasional. Kantor Berita Afrika mengatakan, Aljazair memfasilitasi pasukan pendukung Khadafy yang tengah berusaha untuk menghimpun kembali kekuatan mereka. Di antara pasukan pro Khadafy itu adalah milisi Polisario.

Masih menurut geotribune.com, milisi Polisario ditangkap di kota Zawiya dan di El Aziziah, Tripoli. Juga disebutkan bahwa milisi Polisario disiagakan di Kedutaan Besar Aljazair di negara itu. Informasi yang dikumpulkan media ini mengatakan dalam pertempuran di tanggal 22 Agustus banyak milisi Polisario yang gugur.

Kapan persisnya milisi Polisario dilibatkan dalam konflik di Libya?

Menurut catatan Kantor Berita Maroko, setidaknya sejak pekan kedua konflik, milisi Polisario sudah dilibatkan dalam pertempuran di banyak kota di Libya.

Mantan Menteri Imigrasi Libya, Ali Errichi, yang membelot dalam wawancara dengan stasiun televisi El Mohajir, membenarkan semua tuduhan itu, Menurutnya milisi Polisario bertarung bersama para pendukung Khadafy menghadapi kaum oposisi Libya.

Pusat Kebijakan Maroko-Amerika secara terpisah mengecam hipokrasi Polisario yang di satu sisi berperang menuntut kemerdekaan mereka dari Maroko, tetapi di sisi lain membela pemerintahan diktator Khadafy.

Foto Lainnya

Menlu Maroko dan Menlu Jepang Sepakat Perkuat Kemitraan

Sebelumnya

Pemimpin-pemimpin Spanyol Memuji Kemajuan Maroko

Berikutnya

Artikel Sahara