Politik Global

Maroko Jadi Negara Afrika Pertama yang Kuasai Teknologi Kereta Api Cepat

KOMENTAR
post image
Tidak seperti negara-negara lain di Afrika Utara yang tengah berjuang keras agar bisa selamat dari badai revolusi yang menghumbalang kawasan itu sejak awal tahun ini, Kerajaan Maroko tengah menikmati buah demokrasi di negeri itu. Pembangunan fisik dan infrastruktur terus dilakukan untuk menopang pengembangan wilayah khususnya di utara dan selatan.

Hari Kamis kemarin (29/9), misalnya, Raja Muhammad VI ditemani Pangeran Moulay Rachid dan Pangeran Megren Bin Abdulaziz Al-Saud bersama Raja Prancis Nicolas Sarkozy meresmikian stasiun kereta Tangier-Ville. Pemerintah Prancis terlibat aktif dalam pembangunan ini.

Ini adalah stasiun kereta berkecepatan tinggi yang menghubungkan Tangier dan Kasablanka senilai 1,8 miliar euro. Maroko menjadi negara Afrika pertama yang memiliki teknologi kereta api cepat. Diharapkan jaringan kereta api cepat ini dapat menyentuh semua kawasan di Maroko.

Menteri Transportasi Karim Ghellab dalam peresmian pembangunan itu mengatakan, kereta api cepat Tangier-Kasblanka memberikan kontribusi yang sangat signifikan terhadap perkembangan dan peningkatan transpotasi di Maroko umumnya.

Stasiun Tangier-Kasablanka adalah langkah pertama dari rencana besar membangun jaringan kereta yang menghubungkan poros Atlantik Tangier-Kasablanka-Marakesh-Agadir dan Rabat-Fez-Oujda sepanjang 1.500 kilometer. Master pembangunan rute Tangier-Kasablanka dirancang sejak 2006 dan diharapkan selesai pada 2015.

Dana sebesar 1,8 miliar euro untuk pembangunan jalur ini diperoleh dari pemerintah Maroko sebesar 414 juta euro, Yayasan Hassan II untuk Pembangunan Sosial dan Ekonomi (86 juta euro), Prancis (920 juta euro), Dana Pembangunan Saudi (144 juta euro), Dana Kuwait untuk Pembangunan Ekonomi Arab (100 juta euro), Dana Abu Dhabi untuk Pembangunan (70 juta euro) dan Dana Arab untuk Pembangunan Sosial Ekonomi (66 juta euro).

Proyek pembangunan ini menghasilkan 30 juta hari kerja pada tahap pembangunan dan 2.500 lapangan pekerjaan pada tahap operasional.

Foto Lainnya

Raja Maroko: Inisiatif Otonomi Sahara Didukung Banyak Negara Berpengaruh

Sebelumnya

Menlu Maroko dan Menlu Jepang Sepakat Perkuat Kemitraan

Berikutnya

Artikel Sahara