Politik Global

Tindouf Jadi Afghanistan Baru

KOMENTAR
post image
Kamp Tindouf di baratdaya Aljazair tampaknya benar-benar menjadi persoalan baru bagi kawasan Afrika Utara dan dunia pada umumnya menyusul penculikan aktivis kemanusiaan Eropa beberapa waktu lalu. Dua pekerja kemanusiaan dari Spanyol dan seorang dari Italia diculik kelompok Polisario yang sejak pertengahan 1970an menguasai kamp itu. Hingga kini, kelompok penculik belum melepaskan tahanan mereka.

"Saya tidak terkejut dengan penculikan itu. Saya telah ingatkan aktivis kemanusiaan bahwa ada kamp Al Qaeda di kawasan itu," ujar Nancy Huff, ketua NGO asal Amerika Serikat, Teach the Children International, kepada CBS akhir pekan lalu (Jumat, 4/11).

Dia juga menyebut kawasan di sekitar Tindouf berpotensi menjadi Afghanistan baru.

Adalah jaringan Al Qaeda di Afrika Utara atau AQIM yang dalam beberapa tahun terakhir ini kerap melakukan aksi penyerangan terhadap warga negara asing yang melintasi kawasan itu. Menurut Nancy Huff, aktivis AQIM dan Polisario bekerja sama dalam aksi penyerangan dan penculikan tersebut. Sejak terorisme yang disponsori AQIM dan Polisario merebak di kawasan itu, Teach Children Internasional menghentikan semua aktivitas kemanusiaan mereka di Afrika Utara.

Nancy Huff juga menuding Aljazair sebagai pihak yang harus ikut bertanggung jawab terhadap persoalan keamanan yang dipicu aktivis AQIM dan Polisario. Ia juga meminta dunia internasional untuk mengawasi semua aktivitas di kamp Tindouf dengan ketat.

"Dunia internasional harus menyikap kasus penculikan ini dengan serius. Kalau dibiarkan keadaannya akan semakin memburuk," demikian Nancy.

Foto Lainnya

Raja Maroko: Inisiatif Otonomi Sahara Didukung Banyak Negara Berpengaruh

Sebelumnya

Menlu Maroko dan Menlu Jepang Sepakat Perkuat Kemitraan

Berikutnya

Artikel Sahara