Politik Global

Integrasi Ekonomi Maghribi Harus Ditingkatkan

KOMENTAR
post image
Presiden Tunisia Moncef Marzouki berharap dalam waktu dekat kerjasama regional di antara negara-negara Afrika Utara dapat segera terwujud menuju KTT ke-7 Arab Arab Maghribi.

Harapannya itu disampaikan dalam sepucuk surat yang dikirimkannya kepada Raja Muhammad VI dari Maroko dalam memperingati ulang tahun ke-23 Persatuan Arab Maghribi (AMU). Presiden Moncef yang baru terpilih memimpin negerinya mengatakan bahwa KTT Arab Maghribi tersebut merupakan langkah yang penting menuju ontegrasi kawasan. Dia juga yakin, KTT tersebut akan membantu kawasan Afrika Utara untuk memecahkan berbagai persoalan yang tengah dan akan dihadapi.

AMU terdiri dari lima negara Arab yang berada di kawasan Afrika Utara. Kelimanya adalah Mesir, Libya, Tunisia, Aljazair dan Maroko. Pada tahun 2011 yang lalu, kawasan ini diterpa gelombang ketidakpuasan rakyat yang dikenal dengan Arab Spring Uprising. Berawal dari Tunia dan untuk sementara berakhir di Libya.

Presiden Ben Ali dari Tunisia melarikan diri, sementara Hosni Mubarak dari Mesir ditumbangkan dan kini sedang menghadapi persidangan atas sejumlah kasus selama dirinya berkuasa di negeri itu. Nasib paling mengenaskan menimpa Muammar Kadhafi yang tewas di tangan rakyat Libya yang begitu membenci dirinya.

Aljazair masih menghadapi gelombang ktidakpuasan. Rakyat negeri itu menilai rezim militer sudah sepatutnya dihentikan.

Adapun Maroko dapat menghadapi gelombang ketidakpuasan itu dengan elegan. Raja Muhammad VI turut mendorong pematangan demokrasi dengan mengusulkan amandemen konstitusi yang memperbesar porsi kekuasaan di tangan rakyat melalui parlemen pada awal bulan Juli. Sementara di bulan November sebuah pemilihan umum digelar dan dimenangkan oleh partai Islam moderat.

Memasuki 2012 kawasan itu menghadapi tantang baru. Krisis ekonomi di Eropa diperkirakan akan memberikan imbas negatif mengingat Eropa adalah partner ekonomi utama Maghribi.

Setelah 23 tahun perjanjian AMU ditandatangani, faktanya volume perdagangan di antara lima negara anggota AMU tidak pernah melebihi angka dua persen. Ini menjadikan AMU sebagai salah satu kerjasama regional terburuk dalam konteks perdagangan kawasan. Volume perdagangan yang rendah ini tidak merefleksikan komplementaritas ekonomi antara negara-negara Maghribi dan sumber daya alam mereka. Kawasan itu memiliki tiga perseb cadangan minyak dunia, empat persen cadangan gas dan setengah cadangan fosfat. Bank Dunia mencatat bila keadaan seperti ini dipertahankan, kawasan itu akan kehilangan 200 ribu tenaga kerja setiap tahun.

Sementara saat ini diperkirakan tiga juta orang di Afrika Utara menganggur.

Adapun Bretton Woods berpendapat integrasi ekonomi di kawasan Afrika Utara akan mendorong peningkatan GDP perkapita hingga 34 persen di Aljazair, 27 persen di Maroko, 24 persen di Tunisia untuk periode 2005 hingga 2015.

Foto Lainnya

Menlu Maroko dan Menlu Jepang Sepakat Perkuat Kemitraan

Sebelumnya

Pemimpin-pemimpin Spanyol Memuji Kemajuan Maroko

Berikutnya

Artikel Sahara