Politik Global

Maroko Kirim Tenaga Medis Pasca Ledakan Kongo

KOMENTAR
post image
Hampir 200 orang tewas akibat lima ledakan beruntun yang terjadi di ibukota Republik Kongo, Brazzavile, hari Minggu pekan lalu (4/3). Ledakan di sebuah gudang senjata itu juga melukai sekitar 1.500 orang. Kepanikan tidak hanya melanda Republik Kongo, tetapi juga menyebar ke negeri tetangga Republik Demokratik Kongo.

Kerajaan Maroko termasuk negara tetangga yang dengan cepat mengirimkan tim medis dan bantuan teknis lain ke Kongo. Adalah Raja Muhammad VI yang langsung memerintahkan pengiriman bantuan itu setelah menerima permintaan bantuan dari Presiden Republik Kongo, Denis Sassou Nguesso.

Sampai hari ini tim medis Maroko masih berada di Brazzavile. Posko Maroko dilaporkan dipenuhi sesak oleh orang-orang Kongo yang terluka akibat ledakan itu.

Tim medis pertama yang dikirim Maroko berangkat ke Brazzavile hanya beberapa jam setelah ledakan terjadi. Maroko merupakan satu dari beberapa negara yang segera mengirimkan bantuan ke Republik Kongo.

Tim medis Maroko terdiri dari 21 dokter dengan berbagai keahlian dan 32 perawat, serta staf lapangan yang bertugas untuk memantau segala kebutuhan dalam penanganan masa krisis. Informasi lain menyebutkan Maroko mengirimkan sebanyak 173 orang untuk membantu Republik Kongo.

Laporan resmi yang disampaikan Kementerian Kesehatan Repubik Kongo menyebutkan sebanyak 180 orang tewas dan 1.340 orang terluka.

Prancis yang juga bertindak cepat mengirimkan 25 dokter dan 5 ton bantuan kemanusiaan.

Foto Lainnya

Raja Maroko: Inisiatif Otonomi Sahara Didukung Banyak Negara Berpengaruh

Sebelumnya

Menlu Maroko dan Menlu Jepang Sepakat Perkuat Kemitraan

Berikutnya

Artikel Sahara