Serangan MNLA di utara Mali pertengahan Januari itu merupakan serangan terbesar sejak konflik berlangsung pada 2009.
Kelompok pemberontak Tuaregs ini memiliki kaitan erat dengan rezim Muammar Khadafi di masa lalu dan kelompok-kelompok bersenjata lain yang tersebar di kawasan Sahel.
Kejadian di Mali ini memprihatinkan banyak kalangan di kawasan Afrika, tidak terkecuali Raja Muhammad VI dari Maroko. Pekan pertama April ini Muhammad VI telah mengirimkan bantuan kemanusiaan untuk para pengungsi yang melarikan diri dan berlindung di Niger.
Kantor berita Maroko menyebutkan bahwa bantuan ini "segaris dengan kebijakan Maroko yang didasarkan pada rasa solidaritas terhadap bangsa dan negara Afrika."
Kejatuhan rezim Khadafi bulan Agustus 2011 lalu turut memaksa tentara bayaran dari kawasan Sahel ini kembali ke negeri asal mereka.
UNHCR seperti dirilis Alzajeera menyebutkan bahwa sekitar 10 ribu pengungsi tidur di beratapkan langit tanpa penampungan yang memadai, termasuk dukungan makanan dan minuman. Selain ke Nigeria, sekitar 9.000 pengungsi menyelamatkan diri ke Mauritania and sekitar 3.000 lainnya ke Burkina Faso.