Politik Global

Hubungan Maroko-Spanyol Menguat di Tengah Krisis

KOMENTAR
post image
Krisis ekonomi yang melanda Eropa memaksa Spanyol untuk memperkuat hubungan perekonomian dengan partner ekonomi di luar Eropa. Pekan ini, Perdana Menteri Spanyol mengunjungi Rabat (Rabu, 3/10). Selain bertemu Perdana Menteri Abdelilah Benkirane, Rajoy juga melakukan pembicaraan dengan Raja Muhammad VI.

Ini adalah kunjungan kedua Rajoy ke Maroko setelah kunjungan pertama bulan Januari lalu. Benkirane di satu sisi juga telah mengunjungi Madrid bulan Mei lalu.

Dalam pertemuan bilateral kali ini kedua negara menandatangani sejumlah perjanjian yang diharapkan dapat memperkuat hubungan kedua negara dalam berbagai hal, terutama ekonomi.

Sebagai dua negara yang bertetangga, hubungan bilateral Maroko dan Spanyol memiliki sejarah yang panjang. Kedua negara masih bersengketa atas Ceuta dan Melilla, dua daerah di utara Maroko yang sejak empat abad lalu hingga kini diduduki Spanyol. Di awal abad ke-20 silam Spanyol juga menduduki wilayah selatan Maroko yang kini dikenal sebagai Sahara Barat.

Hubungan bilateral kedua negara yang membaik diharapkan ikut mempengaruhi jalannya upaya penyelesaian sengketa Sahara Barat yang saat ini sedang ditangani PBB.

Sementara saat ini sekiutar 1 juta keturunan Maroko tinggal di Spanyol, dan sekitar 20 ribu perusahan kecil dan menengah di Spanyol memiliki hubungan dagang yang konkret dengan Maroko.

Terlepas dari sejarah bilateral yang panjang dan dinamis itu, potensi kedua negara memperkuat hubungan ekonomi di tengah krisis yang tengah melanda kawasan Eropa dan mempengaruhi kawasan lain di sekitarnya itu tetap terbuka lebar.

"Ini adalah kesempatan yang baik bagi kami. Krisis di Eropa membawa peluang, sehingga semakin banyak isu sensitif (di antara kedua negara) yang semakin tidak terasa," ujar Duta Besar Spanyol untuk Maroko, Alberto Navarro, seperti dikutip AFP.

Maroko yang berada di utara Afrika juga ikut merasakan dampak dari krisis yang melanda Eropa. Pertumbuhan ekonomi negara itu jatuh dari 4,5 persen pada tahun lalu menjadi 3,0 persen tahun ini.

Namun demikian, ekpor Spanyol ke Maroko meningkat sebesar 20 persen pada pertengahan pertama 2012 dibandingkan tahun lalu.

"Beberapa indikator memperlihatkan perubahan hubungan Rabat dan Madrid," tulis Al Tajdid, koran milik partai Islam moderat yang kini berkuasa di Maroko pekan lalu.

"Maroko dan Spanyol memutuskan untuk mengawali hubungan baru ini dengan alat baru, instrumen baru dan visi baru. Visi adalah menggerakkan dialog politik kami untuk memberikan prioritas kepada hubungan bisnis karena hari ini apa yang penting adalah bisnis," ujar Menteri Dalam Negeri Maroko, Youssef Lamrani.

?? Sementara Menteri Pertanian dan Perikanan Spanyol, Migule Arias Canete, mengatakan pihaknya akan membawa pengalaman Spanyol ke Maroko.

"Kami juga akan memberikan teknik yang kami kembangkan untuk Maroko," katanya lagi. [guh]

Foto Lainnya

Menlu Maroko dan Menlu Jepang Sepakat Perkuat Kemitraan

Sebelumnya

Pemimpin-pemimpin Spanyol Memuji Kemajuan Maroko

Berikutnya

Artikel Sahara