Stasiun pembangkit listrik yang merupakan salah satu proyek ambisius ini akan dibangun di lima titik, yakni Laayoune dan Boujdour di Sahara, Tarfaya di selatanAgadir), Ain Beni Mathar di kawasan tengah dan Ouarzazate.
Selain untuk konsumsi dalam negeri, listrik yang dihasilkan kelima stasiun pembangkit tenaga surya ini pun akan diekspor ke benua Eropa.
Stasiun pembangkit listrik tenaga surya pertama akan dibangun di Ouarzazate. Hari Senin lalu (19/11), Raja Muhammad VI memimpin langsung upacara penandatanganan dokumen pembiayaan, pembangunan dan manajemen stasiun pembangkit listrik Ouarzazate.
Dalam kesempatan itu, CEO Moroccan Agency For Solar Energy (MASEN), Mustapha Bakkoury, kepada sang Raja menjelaskan bahwa pembangunan pembangkit listrik di Ouarzazate menelan biaya sebesar 7 miliar dirhams atau lebih dari 800 juta dollar AS. Pembangunan pembangkit listrik tenaga sirya di Ouarzazate ini juga merefleksikan semangat sang Raja dalam mengembangan energi terbarukan di negeri itu.
Pembangkit listrik tenaga surya ini juga memiliki tiga nilai penting, yaitu sebagai jawaban atas tantangan keamanan energi, perlidungan lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan.
Pembangunan pembangkit listrik di Ouarzazate ini pun dipandang sebagai titik balik dalam mengimplementasikan proyek skala besar energi terbarukan yang merupakan bagian dari strategi energi Maroko.
Dalam upacara itu, Raja Muhammad VI menandatangani sembilan perjanjian kerjasama yang berkaitan dengan pembiayaan, konstruksi dan manajemen Ouarzazate.
Perdana Menteri dan Ketua Dewan Pertimbangan dan Perwakilan, upacara itu pun dihadiri sejumlah penasihat raja, menteri kabinet dan perwakilan lembaga-lembaga internasional yang menjadi mitra komitmen dalam pembangunan pembangkit listrik tenaga surta Ouarzazate.