Politik Global

Muhammad VI: Wilayah Palestina Harus Dikembalikan ke Perjanjian 1967

KOMENTAR
post image
Umat Muslim wajib memberikan kontribusi positif bagi peradaban dunia dengan memperkuat ikatan sosial, mempromosikan pencapaian budaya dan kecerdasan umat Muslim, serta mengedepankan sikap toleran terhadap semua keyakinan dan kebudayaan.

Model yang ideal ini tidak dapat terwujud tanpa keterlibatan bersama. Agar hal itu terwujud umat Muslim di dunia harus segera membangun sumber daya alam dan manusia yang dimilikinya yang beragam dan saling melengkapi, berdasarkan pada kapasitas yang dimiliki masing-masing negeri. Juga sudah saatnya umat Muslim berhenti menjustifikasi krisis yang tengah dihadapi dan menyalahkan pihak eksternal sebagai penyebab krisis.

Demikian antara lain pokok-pokok pikiran Raja Muhammad VI dari Maroko yang dibacakan Perdana Menteri Abdellah Benkirane di depan Konferensi Tingkat Tinggi Islam ke-12 di Mesir (Selasa, 5/2).

Muhammad VI mengingatkan bahwa pembentukan Organisasi Konferensi Islam berawal dari kesepakatan yang diambil di Rabat tahun 1969 ketika pemimpin negara-negara Muslim menggelar pertemuan untuk membahas kasus Palestina dan keengganan Israel mengikuti norma dan prinsip hukum internasional.

Berkaitan dengan hal itu, Raja Muhammad VI memuji keputusan Majelis Umum PBB memberikan status negara non-anggota kepada Palestina. Status itu, sebutnya harus dilengkapi dengan mengembalikan batas wilayah Palestina seperti pada perjanjian 1967 dengan Jerusalem Timur sebagai ibukota.

Raja Muhammad VI juga mengapresiasi perjuangan Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan pemimpin Palestina lainnya serta rakyat Palestina yang tidak kenal kata lelah untuk memperjuangkan nasib mereka.

Selain masalah Palestina, dalam sambutannya Raja Muhammad VI juga menyinggung krisis Suriah. Sejak perang saudara merebak, Maroko secara aktif melibatkan diri dalam upaya mengakhiri konflik dan kekerasan yang memakan korban jiwa di kalangan masyarakat sipil.

"Kerajaan Maroko secara aktif terlibat dalam upaya internasional yang bertujuan menemukan solusi politik untuk menghentikan krisis ini, sebuah solusi yang dapat mengakhiri spiral kekerasan dan menolong rakyat Suriah mendapatkan apa yang mereka inginkan untuk kemerdekaan dan perlindungan terhadap kedaulatan dan integritas nasional Suriah," kata Raja Muhammad VI lagi.

Salah satu yang dilakukan Maroko adalah menggelar pertemuan Grup Sahabat Rakyat Suriah dan mendirikan sejumlah rumah sakit di kawasan perbatasan Suriah dengan Jordania dan Turki.

Menurut Raja Muhammad VI persoalan Palestina dan krisis Suriah adalah bagian dari persoalan yang dihadapi umat Muslim dunia. Sudah sepatutnya umat Muslim di dunia bersatu untuk menghadapi persoalan-persoalan itu.

Foto Lainnya

Menlu Maroko dan Menlu Jepang Sepakat Perkuat Kemitraan

Sebelumnya

Pemimpin-pemimpin Spanyol Memuji Kemajuan Maroko

Berikutnya

Artikel Sahara