Politik Global

Coulibaly: Milisi Polisario Terlibat dalam Pemberontakan di Mali

KOMENTAR
post image
Pemerintah Mali baru-baru ini mengakui keterlibatan milisi Polisario dalam pemberontakan kelompok fundamentalis di utara negara Afrika itu.

Penjelasan mengenai keterlibatan Polisario itu disampaikan Menteri Luar Negeri Mali, Tieman Coulibaly kepada media massa berbasis internet Prancis, Atlasinfo pekan lalu (5/2).

"Awalnya hanya ada 500an pemberontak (di utara Mali). Sekarang ini mereka sekitar 5.500 hingga 7.000 orang. Kemudian bergabung anak-anak muda yang tidak memiliki masa depan termasuk yang berasal dari kamp Sahrawi yang berada di bawah kontrol Polisario di selatan Aljazair," ujar Menlu Coulibaly.

Polisario adalah kelompok separatis yang mengklaim kemerdekaan Sahara Barat di selatan Maroko sejak pertengahan 1970an silam menyusul berakhirnya penjajahan Spanyol atas kawasan itu.

Kelompok ini ditampung di Aljazair di kamp pengungsi Tindouf yang terletak di baratdaya Aljazair tak jauh dari perbatasan dengan Maroko. Selama ini Polisario mendapatkan dukungan dari berbagai organisasi kemanusiaan yang ada di dunia.

Namun belakangan banyak organisasi kemanusiaan yang menghentikan bantuan menyusul keengganan Polisario membuka diri. Berbagai media melaporkan kasus korupsi dan penyelundupan bantuan kemanusiaan ke negara-negara lain di Afrika, serta kasus kekerasan yang dilakukan petinggi Polisario.

Kasus lain yang kerap dilaporkan media berkaitan dengan keterlibatan aktivis Polisario dalam penyelundupan senjata dan narkoba, serta hubungan mereka dengan kelompok garis keras di kawasan Sahel.

Dunia internasional juga mengecam Polisario karena enggan mempersilakan UNHCR melakukan sensus terhadap penghuni kamp.

Kembali ke Mali.

Menlu Coulibaly juga menyampaikan terimakasih negara itu kepada Maroko yang selama ini selalu memberikan bantuan baik bantuan kemansiaan maupun militer untuk menghadapi ancaman kelompok teroris.

Ia juga menggarisbawahi keberhasilan Maroko meloloskan Resolusi 2085 ketika ikut memimpin Dewan Keamanan PBB. Resolusi itu membantu Mali memperoleh kembali integritas wilayahnya.

"Maroko selalu dan akan terus mendukung Mali dan integritas wilayah Mali," ujar Menlu Coulibaly.

Maroko di mata Coulibaly adalah negara sahabat yang memiliki hubungan baik dengan Mali sejak masa silam dan merupakan negara pertama di dunia yang mengirimkan bantuan kemanusiaan untuk Mali.

"Hari ini, terlepas dari situasi berat yang kami hadapi, Maroko tidak mengubah kerjasamanya dengan Mali. Mereka tetap menerima mahasiswa kami dan memberikan beasiswa yang lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya. Serta mempersilakan perwira-perwira militer kami menuntut ilmu di akademi militer mereka," demikian Coulibaly.

Foto Lainnya

Menlu Maroko dan Menlu Jepang Sepakat Perkuat Kemitraan

Sebelumnya

Pemimpin-pemimpin Spanyol Memuji Kemajuan Maroko

Berikutnya

Artikel Sahara