Berbicara di depan Putri Mahkota Kerajaan Maroko, Lella Meryem, dalam pembukaan konferensi internasional bertema "Perempuan Perdesaan, Partner Proses Pembangunan" di Rabat, Maroko, Jumat sore waktu setempat (8/3), aktivis perempuan dari Nahdlatul Ulama (NU) Luluk Nur Hamidah mengapresiasi komitmen Kerajaan Maroko dalam melindungi hak kaum perempuan.
Menurut Luluk, tema konferensi yang diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional itu bukan sesuatu yang mengejutkan mengingat Maroko selama ini dikenal sebagai salah satu referensi dalam upaya mempromosikan hak kaum perempuan baik dalam bentuk peraturan perundangan maupun dalam praktik keseharian.
"Dalam level regional dan international, kepentingan nasional ini menjadi awal untuk menghasilkan korelasi yang genuine antara perempuan dan pembangunan," ujarnya dalam keterangan yang diterima redaksi beberapa saat lalu.
Dalam acara pembukaan ini, Luluk menjadi pembicara ketiga, setelah Perdana Menteri Maroko Abdelillah Benkirane dan Ketua Persatuan Nasional Wanita Maroko (UNFM) Bahija Simou.
Masih dalam sambutannya, Luluk juga berharap konferensi yang akan digelar hingga hari Minggu mendatang (10/3) akan menghasilkan kontribusi yang substansial dan berguna.
"Kami akan berusaha agar rekomendasi yang dihasilkan dalam konferensi selama tiga hari ini diikuti dengan aksi yang bermanfaat bagi kaum perempuan," demikian Luluk.