Politik Global

Pengaruh Muhammad VI Semakin Kuat

KOMENTAR
post image
Pengaruh Raja Muhammad VI dari Maroko di kawasan Afrika semakin kuat akhir-akhir ini. Raja kelahiran 1963 ini dikagumi banyak kepala negara di benua itu karena mampu memimpin rakyatnya melewati saat-saat menegangkan di kawasan Afrika utara, dan di saat bersamaan memperkuat posisi Maroko sebagai salah satu tujuan investasi negara-negara di Eropa dan Amerika.

Maroko merupakan satu-satunya dari lima negara Afrika utara yang tidak mengalami pergolakan. Proses demokratisasi yang segera bergulir setelah Prancis angkat kaki tahun 1956 dari negara itu adalah salah satu kunci di balik stabilitas politik Maroko.

Dalam dua pekan terakhir ini, Raja Muhammad telah mengunjungi tiga negara di Afrika, Senegaral, Pantai Gading dan Gabon.

Di Senegal (Jumat, 15/3), Muhammad VI dielu-elukan. Di bandara di Léopold Sédar Senghor ia disambut Presiden Senegal Macky Sall, Jurubicara DPR Moustapha Niasse, Perdana Menteri Abdoul Mbaye, Ketua Dewan Sosial dan Ekonomi Aminata Tall, dan Menteri Sekretaris Negara Mor Ngom, serta seluruh kepala staf Angkatan Bersenjata Senegal.

Hubungan kedua negara, menurut Presiden Macky Sall ketika menyambut Muhammad VI, bukan hanya telah terjalin sejak lama, melainkan juga luar biasa.

“Merupakan sebuah kehormatan bagi kami menyambut kehadiran Raja Muhammad VI, Raja Maroko dan sahabat rakyat Senegal,” katanya lagi sambil menambahkan kunjungan Muhammad VI mengisi hati rakyat Senegal dengan kebahagiaan dan kegembiraan.

Dalam pertemuan di Dakkar itu kedua kepala negara menandatangani persetujuan kerjasama dalam bidang transportasi barang, juga perjanjian kerjasama dalam bidang pertambangan, hidrokarbon, energi listrik dan energi terbarukan.

Dari Senegal, pada Selasa (19/3), Muhammad VI mengunjungi Pantai Gading. Di bandara Félix Houphouët-Boigny di Dakkar, ia disambut hangat Presiden Alassane Dramane Ouattara.

Dalam kunjungan itu, Muhammad VI menandatangani perjanjian sejumlah kerjasama dengan Pantai Gading. MoU pertama berkaitan dengan hubungan antara dua kementerian luar negeri. Perjanjian ini ditandatangani Menlu Saad Dine El Otmani dan counter part-nya dari Pantai Gading Charles Koffi Diby.

Selain mengenai hubungan luar negeri, kedua kepala negara juga menyaksikan penandatangan MoU di bidang promosi dan perlindungan investasi yang ditandatangani Menteri Keuangan Nizar Baraka dan Kaba Nial dari Pantai Gading. Juga perjanjian di bidang transportasi, pertanian dan pariwisata, serta tanggap darurat menghadapi bencana.

Negara ketiga dan terakhir yang dikunjungi Muhammad VI kali ini adalah Gabon. Ia mendarat di Libreville pada hari Selasa kemarin (26/3) disambut hangat oleh rakyat Gabon.

Presiden Gabon Ali Bongi Ondimba yang ikut menyambut Muhammad VI mengatakan bahwa hubungan baik kedua negara terjalin sejak lama dan dapat menjadi contoh dan teladan bagi negara-negara lain di kawasan itu.

Dia juga memuji kemauan Muhammad VI mengunjungi negara-negara Afrika. Presdien Ondimba juga mengingatkan bahwa pengaruh Maroko di kawasan Afrika sangat kuat. Bagaimana pun, negara-negara di Afrika saat ini mengingat dengan baik peranan Maroko dalam mendirikan organisasi kawasan, Organisasi Afrika Bersaru.

Kedua kepala negara dalam pertemuan itu juga menggarisbawahi sikap mereka yang anti pada gerakan terorisme.

Foto Lainnya

Raja Maroko: Inisiatif Otonomi Sahara Didukung Banyak Negara Berpengaruh

Sebelumnya

Menlu Maroko dan Menlu Jepang Sepakat Perkuat Kemitraan

Berikutnya

Artikel Sahara