Pihak Barbados menyatakan bahwa kini mereka memiliki informasi yang lebih banyak mengenai konflik yang terjadi antara Polisario yang mengklaim Sahara Barat dengan Kerajaan Maroko. Mereka juga telah memahami bahwa sesungguhnya Aljazair adalah pihak yang berada di belakang Polisario dan negara boneka Arab Sahrawi. Konflik ini juga dipahami sebagai konflik yang diorkestrasi pada masa Perang Dingin.
Konflik di kawasan itu, menurut pihak Barbados, hanya dapat diselesaikan bila Polisario mau menerima proposal otonomi khusus yang ditawarkan Maroko dan kini tengah dibahas di PBB.
Dalam pertemuan dengan delegasi Maroko itu, Menlu McClean menegaskan negaranya akan mempedalam hubungan politik dan kerjasama bilateral dengan Maroko. Begitu juga sebaliknya.
Hubungan ini merupakan bagian dari kerjasam Selatan-Selatan, ujar McClean.
Barbados adalah negara keenam di Karibia yang membatalkan dukungan pada Polisario dan Arab Sahrawi dalam dua tahun terakhir.