RMOL. Sebuah dokumen yang bocor memperlihatkan keterlibatan Aljazair di balik demonstrasi di Laayoune pekan lalu.
Dokumen yang bocor itu berupa sepucuk surat yang dikirimkankan Presiden Nasional Komite Aljazair untuk Solidaritas Rakyat Sahara (CNASPS), Mohammed Mahreze Lamari, kepada apa yang disebut sebagai Dutabesar Republik Demokratik Arab Sahrawi di Aljazair, Brahim Ghali.
Kepada Ghali, Lamari mengatakan bahwa pemerintah Aljazair sepakat menggelontorkan uang untuk mendukung kampanye dan protes yang akan digelar dalam beberapa pekan yang akan datang oleh kelompok perlawanan Sahara. Di dalam surat yang ditandatangani tanggal 14 April 2013 itu tidak disebutkan jumlah uang yang akan diberikan.
Maroko telah menyampaikan keberatan atas keterlibatan Aljazair ini pada hariv Senin lalu (29/4). Provokasi Aljazair dilakukan setelah Dewan Keamanan PBB mengadopsi Resolusi 2099 yang memperpanjang masa tugas misi perdamaian MINURSO sampai 30 April tahun depan.
Dalam jumpa pers secara terpisah, Walikota Laayoune, Khalil Eddakhil, mengatakan Aljazair dan Polisario berencana menabur benih anarkisme di Sahara Maroko dengan melibatkan anak-anak kecil dalam bentrokan dengan petugas keamanan Maroko. Aksi ini dilakukan untuk mempromosikan Maroko sebagai negara yang tidak menghargai HAM.
"Ada informasi yang mengindikasikan bahwa sejumlah pemuda mendapatkan pelatihan di Tindouf (markas Polisario di Aljazair) dan menyusup masuk ke Sahara Maroko untuk memulai kerusuhan," demikian Walikota Eddakhil. [ian]