Tradisi umat Islam yang ada di Indonesia memiliki kesamaan dengan tradisi di Maroko.
Hal itu disampaikan anggota Asosiasi Alumni Mahasiswa Maroko (AAMU) Dr. Nasrullah Jasam, dalam Annual Meeting of Association of the Alumni Indonesia in Morrocan Universities di Hotel Borobudur, Jakarta, (Jumat, 14/6).
"Di Maroko juga memiliki tradisi berkatan (tahlilan)," ungkap Nasrullah yang mengambil studi doktoral bidang sejarah agama dan peradaban timur di Maroko ini.
Jika di Indonesia ajaran Islam disebarkan Walisongo, di Maroko juga terdapat wali. Tapi jumlahnya tujuh bukan sembilan. Di Maroko disebut sab'aturrijal atau tujuh wali. Seperti Imam Sonhaji (pengarang kitab Jurumiyah), Syeikh Sulaiman Jazuli (pengarang kitab Dalailul Khairat), dan lain sebagainya.
Namun, ia menambahkan, sab'aturrijal di Maroko lebih mudah dibuktikan daripada walisongo. Hal tersebut dikarenakan mereka telah mengenal tradisi menulis pada jamannya.