Hari ini pemimpin Maroko Raja Muhammad VI meninjau pembangunan proyek rekonversi pelabuhan Tangier Maroko, yang sudah dimulai sejak Maret 2011 lalu.
Letak pelabuhan ini sangat strategis, karena terletak di selatan Selat Gibraltar yang menghubungkan Samudera Atlantik dan Laut Mediterania, serta penghubung antara Benua Afrika dan Benua Eropa. Bukan tanpa alasan andai ada yang menyebut bahwa proyek ini merupakan salah satu cara dari Maroko untuk menarik para wisatawan.
Pelabuhan Tangier akan disulap sebagai tujuan utama pelayaran dan pariwisata kapal pesiar. Langkah yang akan dilakukan adalah dengan membangun hotel, fasilitas perikanan, fasilitas kebudayaan, fasilitas perdagangan, perkantoran, dan kapal pesiar sebagai fasilitas utamanya.
Sebagaimana dikutip MAP (Minggu, 29/9), Raja Muhammad VI telah menginstruksikan agar proyek pelabuhan berbintang ini bisa wampung 2016 nanti.
Dengan adanya fasilitas kapal pesiar terbesar di dunia diharapkan bisa membawa sekitar 300.000 wisatawan ke Maroko pada tahun 2016 dan 750.000 di tahun 2020.
Pelabuhan ini juga diharapkan bisa menjadi pelabuhan terluas di Selat Gibraltar yang memberikan layanan terbaik bagi para pelaut dan kapal-kapal yang bersandar. Termasuk adanya layanan terintegrasi yang meliputi perbaikan kapal, penjualan kapal dan sekolah untuk kegiatan berlayar.