Raja Maroko, Mohammad VI berkunjung ke Amerika Serikat sejak Jumat (2/11). Kunjungan ini bertujuan untuk membicarakan kemajuan demokrasi Timur Tengah dan melawan ekstrimisme di Afrika Utara.
"Memerangi terorisme di Afrika Utara merupakan prioritas keamanan nasional utama AS," ujar jurubicara Gedung Putih Jay Carney seperti dilaporkan ABC News (Sabtu, 23/11).
Jelang pertemuan berlangsung, Carney mengatakan bahwa Presiden AS Barack Obama juga berencana membahas dukungan khusus AS untuk mereformasi demokrasi dan ekonomi di Maroko.
Hubungan antar kedua negara ini memang sudah terjalin sejak tahun 1777, dimana Maroko mengakui kedaulatan Amerika Serikat yang saat itu sedang berperang untuk meraih kemerdekaan dari Inggris. Pengakuan ini dilakukan oleh Sultan Maroko Sidi Muhammad ben Abdallah al Khatib (Muhammad III) pada Desember 1777 atas permintaan pendiri AS, George Washington saat itu hampir kalah dari Inggris. [ian]