RMOL. Sembilan mantan dutabesar Amerika Serikat untuk Kerajaan Maroko mengirimkan sepucuk surat kepada Presiden Barack Hussein Obama. Di dalam surat itu, kesembilan mantan dubes tersebut mengingatkan Presiden Obama bahwa Maroko adalah sahabat lama Amerika Serikat sejak Amerika Serikat didirikan. Maroko adalah salah satu negara pertama yang mengakui kemerdekaan Amerika Serikat.
Surat itu dikirimkan beberapa hari sebelum Raja Muhammad VI bertemu dengan Presiden Obama di Washington DC bulan lalu.
Mereka mengutip surat yang dikirimkan Presiden George Washington kepada Raja Muhammad III pada tanggal 1 Desember 1789. Di dalam surat itu Washington mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan Maroko kepada Amerika Serikat yang baru melepaskan diri dari kolonialisasi Inggris.
Kesembilan mantan dubes yang menyampaikan dukungan terhadap upaya memperkuat hubungan kedua negara itu adalah Samuel L. Kaplan, Thomas Rilley, Margaret D. Tutwiler, Edward M. Gabriel, Marc Ginsburg, Frederick Vreeland, Michael Ussery, Thomas Nassif, dan Joseph Verner Reed, Jr.
"Maroko terus menerus berpegang teguh pada jalan reformasi yang mereka pilih dan membutuhkan bantuan politik AS untuk mengkonsolidasi agenda reformasi mereka dan memberikan kontribusi untuk stabilitas kawasan Afrika Utara," tulis kesembilan mantan dubes itu.
Juga dituliskan bahwa AS bisa memulai bantuan itu dengan memberikan dukungan kepada Maroko yang sedang berjuang menyelesaikan persoalan dengan kelompok separatis Polisario yang didukung Aljazair. Mereka memuji proposal otonomi khusus yang ditawarkan Polisario sebagai jalan keluar yang paling kredibel dan bermartabat.
"Ini saatnya bagi Amerika Serikat untuk membuat keputusan yang jelas di Dewan Keamanan PBB juga di tempat lain bahwa ini (otonomi khusus) adalah satu-satunya cara untuk menyelesaikan konflik," tulisa mereka lagi.
Presiden Obama juga diingatkab bahwa 50 tahun lalu, Raja Hassan II bertemu dengan Presiden John F. Kennedy. Di dalam pertemuan itu Raja Hassan II yang adalah ayah dari Raja Muhammad VI mengatakan bahwa kunjungan itu adalah bukti kedua negara memiliki hubungan baik yang terentang sejak lama. Juga diharapkan pertemuan Hassan II dan Kennedy itu dapat menjadi jalan untuk memperkuat hubungan kedua negara dan memperkokoh kemerdekaan, perdamaian dan martabat kemanusiaan di dunia. [dem]