Kemarin, (Jumat, 6/12), Maroko menyampaikan akan mengirim pasukan ke Republik Afrika Tengah setelah Dewan Keamanan PBB meminta pasukan penjaga perdamaian Afrika menjaga perdamaian di negara yang sedang dilanda kekerasan itu.
Langkah ini juga memungkinkan tentara Perancis turut berpartisipasi.
Seperti dilansir Xinhua (Sabtu, 7/12), Kementerian Luar Negeri Maroko dalam siaran persnya, menyerukan langkah-langkah darurat internasional untuk mencegah situasi keamanan Republik Afrika Tengah dilanda kerusakan lebih lanjut.
Hal ini juga disambut baik oleh persetujuan Dewan Keamanan PBB dalam mandat 12 bulan pasukan internasional di Republik Afrika Tengah sebagai langkah baru untuk membantu negara itu menyelesaikan krisis.
Sehari sebelumnya, (Kamis, 5/12) Dewan Keamanan PBB meminta kekuatan militer Afrika (MISCA) berusaha melindungi warga sipil dan memberikan keamanan di negara yang dilanda kekerasan.
Resolusi PBB ini diadopsi di tengah laporan tentang insiden penembakan di ibukota Republik Afrika Tengah, Bangui, yang telah merenggut setidaknya 100 nyawa. Insiden itu merupakan puncak kerusuhan sektarian antara komunitas Kristen dan Islam sejak gerakan pemberontak Seleka menggulingkan Presiden Francois Bozize pada Maret lalu.