Duka mendalam menyusul kepergian Nelson Mandela ke alam baka juga dirasakan Raja Muhammad VI. Kepala negara Kerajaan Maroko itu mengenang Mandela sebagai pembela perdamaian dan demokrasi yang genuine.
Muhammad VI mengirimkan sepucuk surat untuk janda mendiang Mandela, Graça Machel Mandela, dan Presiden Afrika Selatan, Jacob Zuma.
"Mendiang Mandela adalah manusia yang mencitai perdamaian yang tanpa mengenal lelah berjuang untuk mendapatkan perdamaian, harga diri dan demokrasi," ujar Muhammad VI seperti dikutip dari Maghreb Arab Press.
Dia juga mengatakan bahwa Mandela membangun hubungan yang baik kedua negara dan mengakui serta menghormati peranan Maroko di kawasan Afrika.
Mandela dan Maroko punya hubungan spesial karena Mandela pernah tinggal untuk waktu yang cukup lama di Maroko pada era 1960an. Di Maroko pula Mandela mendapatkan dukungan untuk perjuangannya mengalahkan rezim apartheid di Afrika Selatan.
Setelah dibebaskan dari penjara, Mandela kembali mengunjungi Maroko di tahun 1994. Dalam pertemuan itu ia bertemu Raja Hassan II untuk menyampaikan ucapan terimakasih atas dukungan yang diperolehnya dari Maroko.
Di bulan Agustus 2005 Mandela kembali mengunjungi Rabat dan bertukar pikiran dengan Raja Muhamamd VI mengenai sejumlah isu penting, utamanya yang berkaitan dengan perdamaian, demokrasi dan kemanusiaan.
"Selama menjabat sebagai presiden Afrika Selatan, Mandela menghormati legitimasi Maroko atas Sahara, dan tidak pernah mengakui (kelompok yang ingin) perpecahan di Maroko," demikian Muhammad VI.