Hari Selasa kemarin (18/2) Raja Muhammad VI kembali memulai tur Afrika. Dalam tur Afrika kali in ia akan mengunjungi Mali, Guinea Conakry, Pantai Gading dan Gabon.
Ini adalah tur Afrika kedua yang dilakukan Raja Muhammad VI dalam waktu kurang dari satu tahun terakhir. Tur Afrika ini bertujuan untuk menyampaikan komitmen Maroko kepada Afrika khususnya komitmen menjalin dan memperkuat hubungan dengan keempat negara itu. Juga disebutkan bahwa ini adalah bagian dari upaya mempromosikan arti penting hubungan Selatan-Selatan.
Hal lain yang juga perlu diperhatikan, kunjungan ini memperlihatkan peranan Maroko sebagai pemain kunci di benua itu, baik dalam bidang politik dan geopolitik, juga dalam sektor ekonomi, sosial dan budaya.
Determinasi ini bukan hal baru bagi Maroko. Di tahun 2000 misalnya, Maroko menghapuskan utang negara-negara miskin Afrika, serta membebaskan produk negara-negara itu yang dijual di Maroko dari beban pajak.
Maroko pun dikenal tidak kenal lelah dalam upaya memperkuat dan mendiversifikasi hubungan ekonominya dengan negara-negara Afrika dan mendorong investasi di sejumlah sektor seperti perbankan, telekomunikasi, perumahan, asuransi dan pertambangan.
Beberapa perusahaan ternama Maroko, seperti Maroc Telecom, National Water and Electricity Office (ONEE), Attijariwafa Bank, la Banque Marocaine du Commerce Exterieur (BMCE), Addoha and Alliance Housing Groups, or Saham Group yang menguasai perusahaan asuransi terbesar Maroko, juga CNIA Saada, beroperasi di lebih dari 20 negara sub-Sahara.
Seperti kunjungan sebelumnya, kunjungan kali ini punakan dibarengi penandatanganan sejumlah kesepakatan yang mencerminkan komitmen Raja Muhammad VI dan Maroko memperkuat pondasi partnership dengan negara-negara Afrika.
Khusus untuk Mali, kunjungan ini ini juga mempertegas peranan dan bantuan Kerajaan Maroko untuk menghentikan krisis di negara itu.
Ketika Prancis melibatkan diri dalam konflik di Mali untuk mengejar kelompok teroris pada bulan Januari 2013, Maroko memberikan bantuan kepada pasukan militer Prancis. Maroko juga memberikan bantuan untuk orang Mali yang mengungsi ke sejumlah negara tetangga, seperti Bukrina Faso, Niger dan Mauritania. Maroko juga membangun rumah sakit lapangan di Bamako.
September tahun lalu, setelah pemilihan umum di Mali, Raja Muhamamd VI berkunjung ke Bamako untuk menghadiri pelantikan Raja Ibrahim Boubacar Keita.