Di Pantai Gading, Raja Mohammed VI Ajak Afrika Bangun Diplomasi Ekonomi

KOMENTAR
post image
Pembangunan perekonomian nasional Pantai Gading berkembang pesat dari waktu ke waktu. Hal tersebut mencerminkan semangat peningkatan pertumbuhan negara yang terletak di Afrika Barat tersebut.

Hal itu disampaikan oleh Raja Maroko, Mohammed VI ketika menyampaikan sambutannya dalam pembukaan Forum Ekonomi Maroko-Pantai Gading yang digelar di Abidjan pada Senin (24/2). Dalam acara juga turut hadir Perdana Menteri Pantai Gading, Daniel Kablan Duncan.

Kunjungan Raja Mohammed VI tersebut tersebut merupakan kunjungan kedua yang dilakukannya dalam kurun waktu hampir satu tahun terakhir. Sekalipun demikian, ia menyebut bahwa banyak perkembangan penting yang telah terjadi di Pantai Gading sejak kunjungan terakhirnya.  

Oleh karena itu, demi meningkatkan pembangunan serta memperkuat hubungan Maroko dengan Pantai Gading digelarlah Forum Ekonomi tersebut.

"Ini membuktikan kualitas hubungan antara kedua negara," jelas Raja Mohammed VI.

Hubungan kedua negara, lanjut Raja Mohammed VI, dilandasi oleh hubungan diplomatik yang terjalin baik. Karena itu, ia mengajak seluruh negara terutama di kawasan Afrika untuk mampu beradaptasi dengan realitas internasional yang baru terkait mekanisme serta cakupan diplomasi.

"Di masa lalu, diplomasi memunculkan konsolidasi hubungan politik. Hari ini, (diplomasi) didominasi oleh dimensi ekonomi," tegasnya.

Dalam dimensi ekonomi itu, jelas Raja Mohammed VI, kerjasama yang dijalin pada mulanya didasarkan pada kepercayaan dan sejarah hubungan kedua belah pihak. Namun saat ini, landasan kerjasama bergantung pada efisiensi, prestasi, serta kredibilitas. Sehingga dalam kerjasama ekonomi, tidak lagi relevan untuk berpikir tentang proyek-proyek besar ataupun kecil.

"Semua proyek adalah penting, selama itu relevan dan dirancang untuk melayani warga," tuturnya sambil menjelaskan tentang kerjasama proyek pembangunan sejumlah infrastruktur dalam skala besar yang melibatkan pakar dari Maroko dalam tahap rancangan hingga implementasinya. Di antara proyek-proyek tersebut adalah jalan raya, pemasangan tenaga listrik, bendungan, konstruksi pelabuhan atau bandar udara, serta infrastruktur lainnya.

Sekalipun demikian, Raja Mohammed VI juga menjelaskan adanya proyek kerjasama kedua negara yang dibangun dalam skala kecil namun mampu memberikan manfaat langsung bagi masyarakat demi perbaikan hidupnya. Proyek yang dimaksudnkannya tersebut adalah pembangunan desa nelayan di Pantai Gading.

"Proyek semacam ini berkontribusi untuk membentuk lapangan pekerjaan dan untuk mengembangkan bisnis serta industri baik skala kecil ataupun menengah," jelasnya.

Raja Mohammed VI menegaskan bahwa pembangunan perekonomian seperti yang dilakkan di Pantai Gading tersebut adalah hal yang juga dibutuhkan oleh negara-negara Afrika lainnya saat ini. Ia menegaskan bahwa Afrika tidak lagi membutuhkan banyak bantuan kemanusiaan. Sebaliknya, Afrika justru lebih membutuhkan pembangunan dan pengembangan manusia serta sosial demi melepaskan belenggu masalah dan membangun kekuatan serta potensi di masa depan.

"Abad ke-21 adalah kemenangan orang-orang Afrika dari kerusakan, keterbelakangan, kemiskinan, dan pengucilan," kata Raja Mohammed VI.

Karena itu Raja Mohammed VI meyakinkan bahwa pembangunan tersebut bukan lagi sekedar mimpi bagi Afrika, selama mau mengambil tindakan. Pembangunan tersebut dapat membawa Afrika bangkit dan mampu menghadapi tantangan yang mengancam stabilitas politik dan menghalangi pembangunan sosio-ekonominya.

"Tantangan tersebut, bagaimanapun, hanya dapat dipenuhi melalui kerja sama, solidaritas antara masyarakat Afrika, dan menghormati kedaulatan serta intergritas teritorial Afrika," himbaunya.

Raja Mohammed VI juga mengajak negara-negara Afrika lainnya untuk terbuka dan menjalin kerjasama serta kemitraan ekonomi dan mengoptimalkan potensi dengan negara lain namun tetap aktif terlibat di dalamnya.

"Ini adalah tugas kita bersama untuk memastikan globalisasi menjadi kekuatan kondusif yang positif bagi pembangunan di Afrika. Dalam hal ini, pembangunan ekonomi, perdagangan dan integrasi regional merupakan hal utama," terang Raja Mohammed VI.

Selain itu, demi pembangunan yang berkelanjutan, Afrika perlu meningkatkan kreatifitas dan dinamisme dari sektor swasta dan fokus pada pengembangan sektor tertentu yang menjanjikan seperti agrikultur, industri, ilmu pengetahuan, dan teknologi dan pembangunan infrastruktur. Elemen kuncinya adalah dengan meningkatkan kemitraan sektor publik dan meningkatkan transfer teknologi.

"Hal ini membuat peningkatan kapasitas kelembagaan di negara-negara Afrika menjadi tujuan yang strategis. Pemerintaha yang lebih baik, kemajuan berdasarkan aturan hukum, dan penyelesaian damai atas konflik harus menjadi prioritas bersama," ajak Raja Mohammed VI.

Terlebih lagi, jelasnya, berkat perkembangan sektor perbankan, urbanisasi penduduk, dan peningkatan produktifitas pekerja Afrika membawa prospek baru untuk mencapai kemakmuran bagi generasi mendatang di Afrika.

Foto Lainnya