Kementerian Maroko yang menangani urusan imigrasi berkolaborasi dengan International Organization for Migration (IOM) dan dukungan dari Federasi Swiss menggelar seminar selama dua hari terkait kebijakan integrasi imigrasi di Maroko.
Seperti dilansir Morocco World News, seminar internasional bertema "Kebijakan Imigrasi Baru: Strategi apa untuk integrasi imigran?" tersebut digelar di Rabat, dua bulan setelah Maroko memulai proses legalisasi imigran.
Seminar tersebut juga menekan empat fondasi dasar pembangunan model yang digunakan Maroko untuk integrasi imigran baik dalam teori ataupun dalam praktik, serta untuk mengimplementasikan prosedur kondusif bagi integrasi sosial, budaya, dan ekonomi.
Melalui penyataannya kepada wartawan, Menteri imigrasi Maroko, Aniss Birou, menyebut bahwa seminar tersebut akan memungkinkan Maroko untuk menyelesaikan model imigrasinya dan menawarkan imigran yang bersedia tinggal di Maroko kesempatan untuk masa depan yang lebih baik untuk mewujudkan impian Maroko.
Dalam jangka dua bulan penerapan kebijakan legalisasi imigran, Maroko menerima lebih dari 13 ribu permintaan untuk emenjadi penduduk. Jumlah tersebut signifikan yang bisa menunjukkan interaksi konstruktif dari migran dengan proses integrasi.
"Kami perlu memahami penuh imigran secara umum sehingga mereka tidak hanya hidup di Maroko, tapi juga berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi. Kartu tanda penduduk akan memberikan mereka hak, namun kami juga berharap mereka juga bisa bergabung dengan apa yang terjadi di masyarakat Maroko, dan ini adalah model pembangunan masa depan," jelas Birou.
Seminar tersebut turut dihadiri oleh partisipan organisasi masyarakat dan juga LSM.
Seorang penyanyi yang juga aktifis imigran dari Ghana, Reuben Ymoh Odoi mengapresiasi penyelenggaran seminar tersebut yang ditujukan untuk membangun strategi baru dan praktik terbaik mengenai bagaimana memecahkan masalah imigrasi.
Ia juga berharap agar kementerian dapat mempertimbangkan gagasan-gagasan yang diberikan oleh aktifis.
"Masalahnya bukan hanya membangun model, namun juga menawarkan sistem yang lebih baik dari pada negara-negara Eropa. Bila praktik berjalan baik, Maroko akan menjadi contoh bagi negara-negara Afrika lainnya untuk diikuti," katanya.
"Rekomendasi yang kami berikan oleh komunitas sipil, organisasi imigrasi dan LSM adalah untuk mengarahkan Maroko pada regulasi dan integrasi. Maroko tidak hanya memberikan dokumen kepada orang tanpa mengitegrasikan mereka ke dalam masyarakat Maroko," lanjutnya.
Faktor kunci yang dapat menghasilkan hasil yang sukses adalah dengan mendekati migran tersebut dan mencoba untuk menganalisis masalah mereka dengan cara yang manusiawi dan praktis untuk memunculkan solusi yang tepat.