Penangkapan El Ghilani Lahcen Ould Lhoucine Boumrah oleh pasukan keamanan Front Polisario terus mendapat perlawanan dari penghuni kamp pengungsi Tindouf di Aljazair. Dalam sebuah video yang beredar di dunia maya seorang pemuda Sahrawi yang mengenakan penutup wajah menceritakan kronologi penangkapan yang berbuntut kerusuhan pada 11 Mei lalu.
Dia mengatakan, perlawanan kelompok pemuda Sahrawi terhadap rezim Polisario yang sejak pertengahan 1976 berkuasa di kamp itu terjadi karena ketimpangan ekonomi dan tekanan rezim Polisario yang semakin tinggi.
Video itu di rekam di salah satu pojok di dalam Kamp Tiondouf yang diberi nama Laayoune. Nama ini diambil dari sebuah kota dengan nama yang sama di selatan Maroko. Dari pemberitaan yang ramai mengenai kejadian ini, video tersebut dibuat pada tanggal 14 Mei lalu.
Petinggi-petinggi Polisario sebelumnya mengatakan bahwa bentrokan tanggal 11 Mei itu tidak dapat dihindari. Menurut pihak Polisario mereka terpaksa menghadapi kelompok pemuda Sahrawai dengan kekerasan karena demonstrasi yang dilakukan tersebut sudah tergolong sebagai tindakan subversi.
Adapun pemuda yang berbicara di dalam video itu membantah pernyataan Polisario. Dia mengatakan, mereka sedang melakukan aksi duduk di depan kantor Polisario di daerah itu. Adapun El Ghilani ketika itu sedang mempersiapkan pembangunan toko tempat ia mencari nafkah.
Kelompok pemuda juga mengatakan mereka akan terus menggelorakan perlawanan terhadap Polisario yang selama ini mengambil keuntungan politik dan ekonomi dari konflik berkepanjangan dengan Kerajaan Maroko. Polisario mengklaim wilayah selatan Maroko sebagai sebuah negara yang berdaulat.
Juga disebutkan bahwa Polisario memanfaatkan bantuan kemanusiaan yang selama ini diberikan berbagai lembaga internasional untuk kepentingan segelintir elit saja. Kelompok Pemuda Sahrawi juga mengundang pihak internasional untuk membantu mereka menghakhiri kekejaman rezim Polisario.
Aksi duduk di depan kantor UNHCR di Rabaouni di Tindouf berlangsung sejak bulan Januari lalu.