Raja Muhamamd VI dijadwalkan berkunjung ke Republik Federasi Rusia pada 10 Juni mendatang. Kunjungan ini atas undangan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Harian Al Massae menyebutkan bahwa baru-baru ini diplomat Rusia dan Maroko bertemu di Rabat untuk membicarakan rencana kunjungan dan pertemuan kedua kepala negara itu. Disebutkan bahwa Rusia mengapresiasi upaya yang dilakukan Maroko dalam menjaga stabilitas politik di kawasan Afrika Utara. Proses pembangunan ekonomi Maroko yang bersanding dengan stabilitas politik juga merupakan salah satu hal menarik lain bagi Rusia.
Diplomat Maroko mengatakan bahwa sejumlah isu yang akan dibahas Muhammad VI dan Putin dalam pertemuan itu meliputi kerjasama bilateral dan sejumlah persoalan di kawasan termasuk masalah keamanan dan ancaman terorisme di Sahel atau Sub Sahara.
Perdebatan mengenai Sahara Maroko atau Sahara Barat juga merupakan salah satu isu yang akan dibahas. Demikian juga dengan ketegangan di Laut Kaspia, berkaitan dengan keputusan Krimea meninggalkan Ukraina untuk bergabung dengan Rusia.
Di sisi lain, kunjungan ke Rusia dan pertemuan dengan Putin itu juga mengisyaratkan sebuah pendekatan baru Maroko dalam kasus Sahara Maroko.
Sejak 2007 lalu PBB kembali mengangkat persoalan Sahara Barat ke meja perundingan di Markas Besar PBB di New York. Kedua pihak yang bertikai diminta menyampaikan proposal damai. Sejauh ini hanya Maroko yang menyampaikan proposal berupa otonomi khusus. Sementara Polisario tetap bertahan dengan sikapnya semula menginginkan penentuan nasib sendiri.
Sikap Polisario yang didukung Aljazair ini bertolak belakang dengan penolakan mereka terhadap sensus yang akan dilakukan UNHCR di Kamp Tindouf. Aljazair.
Di sisi lain, kendati posisi Maroko di PBB cukup kuat, kunjungan ke Rusia itu juga dapat diartikan sebagai upaya Maroko untuk memastikan kekuatan posisinya, terutama di kalangan anggota tetap Dewan Keamanan PBB.
Sejauh ini, tiga anggota tetap DK PBB, Amerika Serikat, Prancis dan Inggris memperlihatkan dukungan kepada Maroko. Sementara China dan Rusia, kendati diam, dapat diperkirakan memberikan dukungan. [dem]