Ketua Umum PP. Pemuda Muhammadiyah, Dr. Saleh Partaonan Daulay, berkesempatan menemui Perdana Menteri Maroko, Abdelilah Benkirane, di sela-sela lawatan ke Maroko baru-baru ini.
Saleh kembali mendapat kehormatan memenuhi undangan Raja Maroko, Muhammad VI, mengikuti program Durus al-Hasaniyyah yang dilaksanakan setiap tahun dan diikuti oleh ratusan ulama dan tokoh intelektual dari 125 negara.
Durus al-Hasaniyyah dilaksanakan setiap bulan Ramadan oleh Kementerian Wakaf di bawah pengawasan langsung Raja Maroko. Tahun ini adalah tahun kedua Saleh Daulay mendapat undangan kehormatan dari Raja Maroko untuk menghadiri program tersebut.
Saleh bertemu Benkirane di rumah pribadi Benkirane di kota Rabat. Dalam kesempatan itu, Saleh tidak lupa menyampaikan harapan agar hubungan bilateral antara Indonesia dan Maroko dapat ditingkatkan di tahun-tahun mendatang.
Selain itu, Saleh menekankan pentingnya peningkatan kerjasama dalam bidang pendidikan. Hal itu dinilai penting mengingat gelombang Arab Spring belum berakhir di negara-negara Timur Tengah hingga hari ini. Karena itu, Maroko diharapkan dapat menjadi tujuan utama pelajar-pelajar Indonesia, khususnya mereka yang hendak menuntut ilmu-ilmu agama Islam.
Abdelilah Benkirane merasa senang mendengar harapan Saleh dan berjanji akan lebih memperhatikan lagi hubungan bilateral dengan Indonesia. Selain itu, dia juga berjanji akan memprioritaskan pemberian beasiswa kepada mahasiswa-mahasiswa Indonesia yang berniat belajar di Maroko.
Dia juga menjelaskan bahwa saat ini telah ada kerjasama antara kementerian Wakaf Maroko dan Kementerian Agama RI terkait bidang pendidikan tersebut.