MAROKO membantah klaim pemerintah Nigeria yang menyebut bahwa Presiden Goodluck Jonathan telah melakukan pembicaraan telepon dengan Raja Mohammed VI.
Menurut keterangan kantor kerajaan Maroko, pihaknya terkejut dengan klaim sepihak Nigeria itu. Pasalnya, Raja Mohammed VI telah menolak permintaan Presiden Jonathan untuk melakukan pembicaraan telepon tersebut pada pekan lalu.
"Kantor kerajaan membantah tudingan palsu yang dikeluarkan oleh pemerintah Nigeria soal dugaan pembicaraan telepon antara Kerajaan Maroko dan Presiden Nigeria," kata keterangan yang dikeluarkan pada Selasa (10/3) seperti dimuat Morocco World News.
Penolakan itu dilakukan oleh Raja Mohammed VI karena menilai permintaan tersebut dibuat di waktu yang tidak tepat, mengingat beberapa pekan lagi Nigeria akan menggelar pemilihan umum yang penting.
Raja Mohammed VI menilai, permintaan percakapan itu bukan semata tindakan diplomatik, tapi juga upaya untuk mencari dukungan pemilu bagi Jonathan yang kembali ikut bertarung dalam pemilu tersebut.
Diperkirakan, Jonathan tengah khawatir karena popularitas rivalnya dalam pemilu mendatang, Muhammadu Buhari semakin meningkat. Jonathan pun kemudian mengeksplorasi jalan lain untuk mendulang dukungan, terutama untuk mengamankan suara dari wilayah Nigeria Utara di mana sebagian besar penduduknya merupakan Muslim. Rivalnya sendiri berasal dari Nigeria bagian Utara.
Langkah Jonathan untuk memperkuat hubungan diplomatik dengan Raja Maroko dipandang sebagai langkah yang strategis untuk menciptakan citra positif di kalangan pemilih Muslim Nigeria. [mel]