RMOL. Penggelapan bantuan kemanusian untuk para pengungsi di kamp Tindouf yang dilakukan Polisario dan Aljazair sudah sepantasnya dikecam oleh komunitas internasional. Dutabesar Kerajaan Maroko untuk PBB, Omar Hilale, hari Senin (20/4) mengirimkan sepucuk surat kepada Dewan Keamanan PBB mengenai penggelapan bantuan kemanusiaan ini.
Di dalam suratnya, Dubes Hilale mengutip hasil penelitian sebuah lembaga anti penggelaparan Uni Eropa, European Anti-Fraud Office (OLAF), yang dalam laporan baru-baru ini menemukan penggelapan bantuan kemanusian itu.
"Dengan dukungan bukti penggelapan yang sistematis dalam skala besar terhadap bantuan kemanusiaan yang ditujukan untuk pengungsi di kamp itu menuntut tanggung jawab dari Aljazair dan Polisario," tulis Dubes Hilale dalam suratnya seperti dikutip dari Moroccan World News.
Dia juga menekankan badan PBB untuk pengungsi, UNHCR, dan pangan dunia, WFP, juga harus bertindak terhadap penggelapan ini.
"Kerajaan Maroko mengingatkan anggota Dewan Keamanan untuk meminta negeri tuan rumah, Aljazair, menghormati kewajiban internasional dengan mengizinkan sensus dan pendaftaran populasi di Tindouf, sejalan dengan Resolusi Dewan Keamanan 1977 (2011), 2044 (2012), 2099 (2013), dan 2152 (2014) mengenai Sahara," demikian Dubes Hilale. [SMC]