SEBUAH foto yang beredar di dunia maya menjadi buah bibir serta diduga merupakan bukti dan jawaban dari pertanyaaan yang selama ini berkembang luas: benarkah bantuan kemanusiaan untuk pengungsi di Kamp Tindouf malah digunakan aktivis Polisario untuk hidup berfoya-foya.
Foto yang beredar itu memperlihatkan aktivis Polisario yang berada di Brussels, Belgia, sedang berkumpul dalam sebuah pertemuan yang santai, sementara botol-botol minuman keras terletak di sebuah meja.
SaharaNews.Org melaporkan, pemerhati dari Belgia mengomentari foto itu dan mengatakan bahwa foto itu adalah bukti nyata bagaimana pemimpin Polisario menggunakan dana yang dikirimkan dinas intelijen Aljazair yang sedianya untuk para pengungsi.
"Pajak yang dibayarkan warganegara Aljazair digunakan untuk menjamu pesta mabuk-mabukan aktivis Polisario dan kelompok Barat pendukung mereka," tulis SaharaNews.Org dalam laporannya.
"Beberapa pihak mengatakan bahwa aktivis Polisario baru saja merayakan Republik Sahrawi. OK. Tetapi apakah mereka tidak bisa merayakannya dengan teh, soda atau minuman halal lain?"
Jurnalis dari Brussels mengatakan, gambar yang memperlihatkan botol-botol minuman keras itu merupakan sebuah skandal.
Belakangan ini, kata sang jurnalis, Polisario mengeluhkan bantuan kemanusiaan yang berkurang dari berbagai lembaga kemanusiaan. Polisario kepada Palang Merah meminta agar lembaga-lembaga kemanusiaan kembali mengurimkan bantuan untuk para pengungsi yang berada di Kamp Tindouf di Aljazair.
Diingatkan bahwa awal tahun ini Lembaga Anti Penyimpangan Eropa (OLAF) mempublikasikan temuan mereka mengenai bantuan kemanusiaan untuk pengungsi Kamp Tindouf yang tidak digunakan sebagaimana mestinya.
Baru-baru ini pimpinan Polisario kembali meminta bantuan kemanusiaan senilai 10 juta dolar AS untuk mengatasi kebutuhan pangan pengungsi.
"Tetapi, semua orang tahu bantuan kemanusiaan itu sering kali disalahgunakan petinggi Polisario," demikian SaharaNews.Org. [SMC]