MAROKO dipuji sebagai negara yang memiliki komitmen tinggi dalam menciptakan perdamaian kawasan Afrika Utara. Salah satunya dengan mendukung upaya penghentian konflik yang terjadi di Libya pasca Muamar Khadafi.
Maroko bersedia menjadi tuan rumah bagi pembicaraan damai yang diikuti pemimpin partai politik Libya. Pertemuan itu Skhirat, Maroko, itu berarti penting dalam upaya mengakhiri konflik dan menata masa depan yang lebih baik bagi Libya.
Utusan Khusus Sekjen PBB untuk Libya, Bernardino Leon, mengatakan, dukungan Maroko adalah kunci dari keberhasilan Perjanjian Skhirat itu.
“Perjanjian Skhirat berhasil dilakukan, dan saya berterima kasih kepada pihak-pihak Libya yang telah memberikan kontribusi,” ujarnya.
“Juga terima kasih atas dukungan tuan rumah, Maroko, yang telah memainkan peranan penting, yang bukan hanya peranan sebagai tuang rumah, melainkan juga memberikan dukungan politik,” sambung Leon.
Dia mengatakan, kesediaan Maroko menjadi tuan rumah merupakan hubungan baik yang sangat penting bagi Maroko dan PBB.
Perjanjian Skhirat yang ditandatangani Sabtu kemarin (11/7) bertujuan mengakhiri konflik bersenjata antara pihak-pihak yang bertikai di Libya serta membicarakan pembentukan pemerintahan nasional yang kuat. [SMC]