KETURUNAN Maroko di Amerika, termasuk anggota komunitas Yahudi Maroko, menggelar demonstrasi damai di depan Markas PBB di New York, hari Senin (21/3). Mereka mengecam Sekjen Ban Ki-moon yang secara sepihak menciderai proses pembicaraan damai di Sahara. Demikian dilaporkan kantor berita MAP.
Ketika berkunjung ke Aljazair awal Maret lalu, Ban Ki-moon mengatakan bahwa Maroko menjajah Sahara dan meminta agar referandum segera digelar. Pernyataan Ban Ki-moon ini bertentangan dengan pembicaraan damai yang diselenggarakan PBB dan Resolusi Dewan Keamanan PBB yang tidak pernah menggunakan istilah penjajahan dan justru mengakui peranan Maroko dalam menjaga perdamaian di kawasan yang sedang menjadi sengketa.
Pernyataan diplomat senior Korea Selatan itu disambut protes keras dari rakyat dan pemerintah Maroko, juga komunitas internasional.
Ban Ki-moon juga mengakui bahwa pernyataan itu adalah sikap pribadi karena terbawa suasana saat bertemu dengan pengungsi yang tinggal di Tindouf. Ban Ki-moon juga kaget karena Dewan Keamanan PBB juga tidak mendukung pernyataannya.
Ban Ki-moon akan mengakhiri masa jabatan sebagai Sekjen PBB pada Juli 2016.
Demonstrasi yang dilakukan diaspora Maroko di depan Markas PBB memperlihatkan kekuatan ikatan emosional antara orang-orang Maroko dan tanah leluhur mereka. Hal ini juga memperlihatkan komitmen kuat orang Maroko terhadap penyelesaian sengketa Sahara dengan jalan damai. SMC