KERAJAAN Maroko baru saja menandatangani kontrak kerjasama dengan Boeing untuk mendongkrak industri penerbangan negeri di utara Afrika itu.

Kontrak kerjasama itu akan membawa 120 suplier Boeing ke Maroko untuk menciptakan proyek pekerjaan senilai 1 miliar dolar AS yang dapat menciptakan 8.700 lapangan kerja.

Sebelumnya, Boeing sudah menjalin kerjasama dengan perusahaan penerbangan Prancis, Safran, di Kasablanka untuk membangun wire bundle dan harness untuk pembuat pesawat terbang Boeing dan Airbus.

Kerjasama dengan Boeing itu ditandatangani di Tangier, hari Selasa (27/9) antara Menteri Perdagangan dan Industri Moulay Hafid Elalamy dan Direktur Boeing  Raymond Conner.

Raja Muhammad VI ikut menyaksikan penandatanganan itu.

Tidak seperti negara-negara lain di kawasan itu, Maroko berhasil menghindari krisis politik dan ekonomi pada tahun 2011. Keberhasilan ini didukung oleh kemampuan Maroko menjadikan diri sebagai basis ekspor bagi negara-negara Eropa, Timur Tengah dan Afrika.

Selain Boeing, Maroko juga menarik perhatian perusahaan penerbangan lainnya seperti Delphi, Bombardier dan Eaton Corp.

Dalam delapan bulan pertama 2016 Maroko telah mengekspor bagian-bagian pesawat terbang senilai 590 juga dolar AS. Angka ini setara dengan 3,5 persen dari total ekspor Maroko.

Disebutkan bahwa industri penerbangan Maroko mengalami peningkatan sebesar 7 persen setiap tahun. SMC