SEBANYAK 22 perjanjian kerjasama antara Kerajaan Maroko dan Republik Tanzania ditandatangani di Istana Kepresidenan Tanzania di Dar es Salam, Senin (24/10).
Penandatanganan ke-22 perjanjian itu disaksikan langsung oleh Raja Maroko Muhammad VI yang sedang berkunjung ke Tanzania dan Presiden Tanzania John Pombe Magufuli.
Perjanjian kerjasama yang ditandatangani itu meliputi berbagai bidang, seperti ekonomi, ilmu dan kebudayaan, pendirian mekanisme untuk konsultasi politik, sektor hidrokarbon dan energi, pertambangan dan geologi, juga transportasi udara.
Selain itu juga ditandatangani perjanjian di bidang pertanian, perikanan, ekonomi terbarukan, pariwisata, industr dan logistik, dan infrastruktur.
Juga ada perjanjian khusus yang menyangkut partnership asosiasi pekerja kedua negara, sektor kesehatan, sektor perbankan, investasi di Afrika, dan asuransi.
Perjanjian-perjanjian itu ditujukan untuk menciptakan kerangka kerjasama yang sejalan dengan visi Raja Muhammad VI memperkuat kerjasama Selatan-Selatan.
Dalam upacara penandatanganan kerjasama itu Presiden Magufuli mengucapkan terima kasih atas kunjungan Raja Muhammad VI dan delegasi bisnis Maroko.
“Tanzania siap untuk bekerja sama dengan semua kekuatan yang ada,” kata dia.
Ke-22 perjanjian itu, sambungnya, akan memberikan kontribusi yang sangat signifikan terhadap upaya Tanzania melakukan industrialisasi, transformasi dan modernisasi.
Di awal upacara, Menteri Luar Negeri Tanzania Augustine Mahiga mengatakan, penandatanganan perjanjian kerjasama itu akan menciptakan sejarah baru hubungan kedua negara. Kunjungan Raja Muhamamd VI, sebutnya, membantu promosi hubungan kedua negara secara ekonomi dan diplomatik.
Menteri Industri, Perdagangan dan Investasi Tanzania Charles John Mwijage juga menyampaikan apresiasinya. Dia secara khusus menggarisbawahi rencana pembukaan jalur penerbangan langsung dari Tanzani ke Maroko.
Sementara Menteria Luar Negeri Maroko Salaheddine Mezouar, mengatakan, kunjungan Raja Muhammad VI ke Tanzania amat bersejarah karena membuka halaman bari hubungan kedua negara. Dia juga menambahkan, ini adalah saat yang tepat bagi kedua negara untuk berjabat tangan dan membangun kerjasama yang berkesinambungan.
Di sisi lain, Ketua Asosiasi Pekerja Maroko (CGEM) Miriem Bensalah-Chaqroun, memuji upaya Tanzania dalam mentrasformasi perekonomian negara itu untuk mencapai visi pembangunan 2025.
Stabilitas politik Tanzania, juga disebutnya, sebagai faktor sentral bagi dinamika ekonomi dan dunia usaha. SMC