RAJA Muhammad VI mendapat kehormatan menjadi imam pada shalat Jumat di Masjid Achoura di Pulau Zanzibar, Tanzania, (Jumat, 28/10).
Dalam ibadah shalat itu, Raja Muhammad didampingi Pangeran Moulay Ismail dan pemimpin umat Muslim setempat, Ali Mohamed Shein.
Raja Muhammad tiba di Tanzania hari Minggu (23/10). Setelah serangkaian pertemuan dengan Presiden John Pombe Magufili dan menyaksikan peluncuran pembangunan sebuah masjid di Dar es Salam, Raja Muhammad meninggalkan mainland Tanzania menuju Pulau Zanzibar dari Bandara Julius Nyerere.
Presiden John Pombe Magufuli mengantar kepergian Muhammad VI ke Zanzibar sekalian mengucapkan selamat jalan.
Pulau Zanzibar adalah satu dari tiga pulau lain di Tanzania. Dua pulau lainnya itu adalah Pulau Pemba dan Pulau Mafia.
Selain menyaksikan penandatanganan 22 kerjasama antara kedua negara, Raja Muhammad juga menyerahkan 10 ribu Al Quran untuk umat MuslimTanzania.
Kunjungan Raja Muhammad VI ke Afrika Timur, khususnya ke Rwanda, Tanzania dan Ethiopia memberikan sinyal positif bagi penguatan hubungan Maroko dengan negara-negara di kawasan itu.
Ketiga negara mendukung keinginan Raja Muhammad untuk kembali bergabung dengan Uni Afrika yang mereka tinggalkan pada tahun 1984 (saat masih bernama Organisasi Afrika Bersatu atau OAU).
Keputusan Maroko meninggalkan OAU karena organisasi yang ikut didirikan Maroko itu menerima negara bonera Republik Demokratik Arab Sahrawi yang didukung Aljazair.
Belakangan, semakin banyak negara di Afrika yang mencabut dukungan dan membatalkan pengakuan mereka pada negara boneka yang berada di Kamp Tindouf, Aljazair itu. SMC