KERAJAAN Maroko kerap diakui sebagai negara yang memainkan peranan aktif di kawasan Mediterania.
Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri Salaheddine Mezouar, akhir pekan lalu (Jumat, 28/10) ketika bersama Jean-Marc Ayrault dari Prancis memimpin pertemuan ke-13 "5+5 Dialogue on Western Mediterranean" di Marseilles, Prancis.
Dia mengatakan, kemampuan Maroko menawarkan jawaban untuk berbagai persoalan yang dihadapi oleh kelompok negara ini diakui.
Peserta dalam pertemuan tingkat menteri ini juga kerap menyampaikan pujian atas peran dan aksi Maroko dua tahun belakangan ini saat memimpin forum ini.
Maroko memimpin kelompok ini bersama Portugis dalam periode pertama, dan bersama Prancis pada periode kedua.
Menlu Maroko juga mengatakan bahwa pertemuan di Marseilles juga ditujukan untuk menghadapi berbagai persoalan yang dihadapi Libya.
Pertemuan itu menguji berbagai krisis yang terjadi di kawasan, terutama di Suriah, Libya dan Irak, juga Sahel dan Timur Tengah terkait terorisme dan radikalisme.
Forum "5+5 Dialogue on Western Mediterranean" didirikan pada tahun 1991, beranggotakan Spanyol, Prancis, Italia, Malta, Portugis, Algeria, Libya, Maroko, Mauritania dan Tunisia. SMC