ADA yang berbeda dalam peingatan Green March tahun ini. Untuk kali pertama Raja Muhammad VI akan memperingati peristiwa besar itu di luar negeri.
Hari Minggu (/6/11), Raja Muhammad dijadwalkan berkunjung ke Senegal dan menyampaikan pidato peringatan Green March dari Dakar.
Demikian informasi yang dirilis Kementerian Rumah Tanggak Kerajaan, hari Jumat kemarin.
Green March adalah sebuah peristiwa sejarah yang heroik, ketika tak kurang dari 350 ribu orang Maroko melakukan perjalanan dari utara negeri itu ke Sahara di selatan pada 6 November 1975. Perjalanan ke selatan itu dilakukan untuk mengambil kembali wilayah Maroko yang jajah oleh Spanyol sejak 1912.
Dalam Perjanjian Fez di tahun itu, Spanyol dan Perancis sepakat membelah dua Maroko. Wilayah utara di bawah perlindungan Prancis, dan wilayah selatan menjadi koloni Spanyol.
Tahun 1956 Prancis meninggalkan wilayah utara Maroko, dan baru pada 1975 Spanyol terpaksa angkat kaki dari Sahara karena krisis ekonomi dan politik di Spanyol kala itu.
Juga disebutkan dalam keterangan pihak Keluarga Kerajaan, bahwa dalam kunjungan ke Senegal, Raja Muhammad VI akan bertemu dan mengadakan pembicaraan penting dengan Presiden Macky Sall dan menandatangani sejumlah kesepakatan di berbagai bidang.
Kunjungan ke Senegal ini akan menjadi penutup dari rangkaian pertama muhibah Raja Muhammad VI ke negara-negara sahabat di Afrika. SMC