PERDANA Menteri Abdelillah Benkirane akan membentuk pemerintahan baru setelah pergelaran Pertemuan Para Pihak ke-22 Konvensi Perubahan Iklim PBB (CO22) di Marrakesh, tanggal 7 hingga 13 November.
Benkirane adalah pemimpin Partai Keadilan dan dan Pembangunan (PJD) yang kembali memenangkan pemiliha umum di Kerajaan Maroko beberapa waktu lalu.
Dalam penjelasannya yang dirilis belum lama ini Benkirane mengatakan, pihaknya belum membuat satu kesepakatan formal pun dengan partai lain mengenai susunan kabinet.
Dia juga mengatakan, partainya tidak ingin posisi Partai Istiqlal tergeser oleh kehadiran Majelis Independen Nasional (RNI) dan Uni Konstitusi (UC).
Partai-partai lain seperti Partai Gerakan Rakyat (MP) dan Uni Sosialis Kekuatan Populis (USFP) juga belum menyampaikan pendapat resmi mengenai hal ini.
Pada bagian lain, Benkirane lagi-lagi mengatakan dirinya tidak ingin merangkul Partai Autentik dan Modern (PAM) yang merupakan lawan utama PJD dalam pemilu bulan Oktober lalu.
Dalam pemilu yang diselenggarakan 7 Oktober itu, PJD mendapatkan 99 kursi di Parlemen, sementara PAM mendapatkan 80 kursi.
PJD berkuasa di Maroko sejak 2011. Ini adalah kali kedua partai itu mendapat kepercayaan rakyat untuk membetuk pemerintahan. SMC