BERSAMAAN dengan penyelanggaraan Pertemuan Para Pihak ke-22 Konvensi Perubahan Iklim PBB (COP22) di Marrakesh, Bank Dunia meluncurkan laporan mengenai visi Maroko dalam mengembangkan sumber daya alam alternatif untuk menopang kebutuhan energi dalam negeri dan kawasan.
Dalam laporan itu, Bank Dunia memuji Pembangkit Listrik Noor di Komplek Ouarzazate sebagai contoh dari penggunaan teknologi tenaga matahari terkonsentrasi (concentrated solar power/CSP) yang patut dijadikan contoh.
Investor dari Bank Dunia dan Dana Investasi Iklim bertemu dengan Dewan Tenaga Matahari Maroko (MASEN) awal tahun ini untuk mematangkan penggunaan CSP di komplek Ouarzazate.
Dalam laporan itu juga disebutkan Maroko memiliki kemampuan memanfaatkan energi dari sejumlah sumber terbarukan termasuk angin, tenaga matahari dan tenaga air.
Strategi energi nasional Maroko menyebutkan bahwa 52 persen kebutuhan energi negara itu dapat dipenuhi dari sumber energi terbarukan pada tahun 2030. Target ini ditetapkan pada tahun 2015 bersamaan dengan COP21 di Paris, Prancis.
Bank Dunia juga mengatakan, inovasi dalam proyek Noor membuat biaya yang dikeluarkan Maroko untuk memenuhi kebutuhan energi dari sinar matahari menjadi lebih murah dan mudah untuk dikirimkan ke negara-negara lain di Timur Tengah dan Afrika Utara. SMC