ASOSIASI koordinator keluarga dan kerabat korban Gdim Izik bertekad mengawal proses sidang peristiwa Gdim Izik pada 26 Desember mendatang.
Hal itu mereka tegaskan dalam peringatan Hari HAM Dunia awal Desember ini di Maroko.
Untuk diketahui bahwa Gdeim Izik merupakan kamp protes yang didirikan 9 Oktober 2010 di Sahara Barat dan berlangsung selama bulan November tahun itu.
Protes pada awalnya berlangsung damai, namun mereka kemudian ditandai dengan bentrokan antara warga sipil Sahrawi dan pasukan keamanan Maroko. Hal itu juga kerap disebut sebagai Intifada Ketiga Sahrawi.
Mengenang hal itu, keluarga dan kerabat korban membentuk asosiasi dan memperingatinya setiap tahun.
Asosiasi itu terbentuk dengan satu prinsip yang sama, yakni hak untuk hidup merupakan hak paling suci. Mereka memperjuangkan hak-hak keluarga dan kerabat mereka yang menjadi korban dalam peristiwa tersebut.
"Hak untuk hidup dari 11 anak-anak kami dengan kejam dilanggar. Mereka dibunuh dengan darah dingin saat melakukan tugas mereka selama proses pembongkaran Gdim Izik Camp pada 8 November, 2010, di pinggiran kota Laayoune," kata asosiasi itu dalam sebuah pernyataan.
Mereka menuntut kejeasan hukum atas nasib keluarga dan kerabat mereka yang menjadi korban. SMC