RAJA Muhammad menyempatkan diri mengunjungi salah seorang politisi senior Maroko, Mhamed Boucetta, yang sedang dirawat di Rumah Sakit Militer Rabat, Kamis (19/1).
Dalam pertemuan itu, Raja Muhammad menanyakan kondisi kesehatan Boucetta yang dikabarkan terpaksa dirawat di rumah sakit karena bronkitis dan sinusitis akut.
Partai Istiqlal berdiri pada April 1937, awalnya bernama Partai Nasional untuk Kemerdekaan (Istiqlal). Pada Desember 1943 nama partai berubah menjadi Partai Istiqlal sampai sekarang.
Partai inilah yang secara aktif menggalang upaya pembebasan Maroko dari pendudukan Prancis dan Spanyol sejak Perjanjian Fez 1920. Prancis meninggalkan wilayah utara Maroko pada 1956 disusul Spanyol yang angkat kaki dari wilayah Sahara pada 1975.
Mhamed Boucetta memimpin partai itu dari tahun 1974 hingga 1998, di era Raja Hassan II.
Walau memiliki peranan besar dalam sejarah kemerdekaan Maroko modern, angtara lain dengan mengkampanyekan gagasan Maroko Raya, namun Partai Istiqlal tidak pernah mendapatkan jumlah kursi signifikan di parlemen.
Pada Pemilu 1963, partai ini mendapatkan 30 persen kursi dari total 144 kursi. Pada pemilu 1970 Partai Istiqlal memilih boikot dan tidak ikut serta, namun memiliki 8 kursi di parlemen.
Sejak saat itu sampai 1993, Partai Istiqlal menjadi oposisi dan tidak terlibat dalam pemerintahan.
Pada Pemilu 2002, Partai Istiqlal mendapatkan 14 persen suara dan ikut bergabung dengan pemerintahan, begitu juga dengan tahun 2007 dan 2001, saat mendapatkan 10 persen dan 12 persen kursi di parlemen.
Dalam Pemilu 2016 lalu partai itu mendapatkan 11,6 persen suara dengan 46 kursi dari 395 kursi di parlemen. Kini Partai Istiqlal kembali memilih menjadi oposisi. SMC